2263 Calon Maru IAIN Surakarta Ikuti Tes Tertulis Jalur UM-PTKIN

 

SINAR – Melalui Jalur Seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), tercatat 2266 calon mahasiswa baru (Maru) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta mengikuti ujian tertulis UM-PTKIN, Selasa (14/6). UM-PTKIN merupakan seleksi nasional berdasarkan ujian tertulis, tahap pertama yang diujikan adalah tes Potensi Akademik (TPA), Kebahasaan, dan Wawasan Keislaman. Adapun tahap kedua ujian tertulis dilaksanakan pada Rabu (15/6), materi yang diujikan adalah materi kejuruan, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Sejumlah 114 pengawas dan 12 Koordinator UM-PTKIN dikerahkan untuk mengawasi UM-PTKIN ini.

Berdasarkan data akademik pusat bagian kemahasiswaan, terdapat 847 kuota khusus untuk jalur UM-PTKIN. “Pada gelombang kedua, IAIN Surakarta masih mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat, sehingga seleksi penerimaan mahasiswa baru UM-PTKN tahun ini terbilang sangat sukses. Terlihat dari 2263 calon Maru  yang memperebutkan 847 kursi,” jelas Rudi Hartono, selaku ketua akademik bagian kemahasiswaan IAIN Surakarta (9/6).

Ditemui di sela-sela tes, Lusiana Candra, asal Kartasura, dari SMK 4 Surakarta jurusan Tata Boga, mengaku kesulitan saat mengerjakan tes keislaman dan kebahasaan, walaupun merasa kesulitan tetapi ia tetap optimis untuk meneruskan kuliah di IAIN Surakarta karena termotivasi oleh teman-temanya dan ingin mempelajari ilmu agama dengan lebih mendalam. Hal senada juga diungkapkan Hany asal Klaten salah satu calon mahasiswa baru yang berasal dari SMA 1 Karangdowo, mengaku kesulitan saat mengerjakan tes kebahasaan. Hany mengaku pernah gagal pada ujian tahun lalu tapi tidak menyurutkan niatnya untuk tetap mendaftar di IAIN Surakarta. “Ketertarikan ingin meneruskan ke IAIN Surakarta karena IAIN Surakarta memiliki mutu yang bagus dan akomodasi lebih mudah,” ujar Hany (14/6).

Lain halnya dengan Nikmah, salah satu calon maru asal SMA Budi Utomo Perak Jombang Jawa Timur, ia merasa tidak ada kesulitan saat ujian tahap pertama. Ketertarikannya ingin meneruskan ke IAIN Surakarta karena termotivasi oleh kakaknya yang kuliah di IAIN Surakarta pada Prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI) serta kualitas IAIN Surakarta yang tidak kalah dengan Perguruan Tinggi lainnya. Calon maru  ini mengaku baru mendaftar di IAIN-Surakarta menjadi pilihan utama dan tidak mendaftar di perguruan tinggi lainnya, “Dari dulu ingin melanjutkan ke-IAIN Surakarta,” imbuhnya. Testimoni para calon mahasiswa baru menjadi bukti bahwa animo masyarakat untuk memilih dan melanjutkan studi di IAIN Surakarta setiap tahunnya makin meningkat. (Yin-mgzaqi/Humas Publikasi)