Benchmarking UIN Walisongo Ke UIN RM Said Surakarta, Seperti Pertemuan Orang Tua dan Anak Yang Terpisah Lama

SINAR- Pertemuan UIN Walisongo dengan UIN RM Said Surakarta yang bertajuk Benchmarking studi banding mengenai Pengelolaan SDM, Perencanaan, dan Layanan Akademik ini lebih terlihat seperti pertemuan antara orang tua dan anak yang terpisah lama. Namun tidak berselang lama, kondisi canggung itupun berubah hangat layaknya keluarga yang yang dipertemukan dengan cinta.

Perlu diketahui, UIN RM Said Surakarta sebelumnya memang berproses menempuh perjalanan dari STAIN Surakarta menjadi IAIN Surakarta dan beralih status menjadi UIN RM Said Surakarta. Namun, sebelum menjadi STAIN Surakarta, dulunya pernah menjadi anak kandung yang dilahirkan dari IAIN Walisongo (saat ini menjadi UIN Walisongo).

STAIN Surakarta pada awalnya adalah kelas jauh dari IAIN Walisongo Semarang yang bertempat di Surakarta dengan kekhasan yang dibentuk oleh Menteri Agama RI saat itu, Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, M.A.

Jurusan Syariah bersama Jurusan Ushuluddin merupakan Jurusan cabang IAIN Walisongo Semarang. Keduanya direlokasi dari Pekalongan dan Kudus ke Surakarta berdasarkan SK Menteri Agama No. 86/1992, tanggal 20 April 1992.

Pada 12 September 1992, IAIN Walisongo di Surakarta ini didirikan. Ia diproyeksikan oleh Menteri Agama saat itu, almarhum Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, M.A., sekaligus founding father IAIN Surakarta, sebagai IAIN unggulan untuk mencetak kader “intelektual ulama dan ulama intelektual”.

Karena adanya kebijakan pemerintah untuk merasionalisasi organisasi, pada tahun 1997 Fakultas cabang di IAIN dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Berdasarkan SK Presiden RI No. 11 tahun 1997, tertanggal 21 Maret 1997 berdirilah STAIN Surakarta dengan empat Jurusan: Jurusan Syari’ah, Jurusan Ushuluddin, Jurusan Tarbiyah, dan Jurusan Dakwah. Jurusan Syariah saat itu memiliki dua program studi: Al-Ahwal Asy-Syakhshiyyah (AS) dan Mu’amalat (MU).

Pada 3 Januari 2011, STAIN Surakarta baralih status menjadi IAIN Surakarta. Jurusan Syariah pun berkembang menjadi Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI). Pada bulan Oktober 2013, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam dimekarkan menjadi dua Fakultas: Fakultas Syariah (FSY) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). PERPRES Nomor 42 Tahun 2021 menjadi tonggak beralihnya IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta.

Kedatangan rombongan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo dengan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN RM Said Surakarta kali ini adalah mempertemukan silsilah darah keluarga yang terpisah, namun juga saling menimba ilmu antar kedua institusi untuk perbaikan keduanya. (Nughy/ Humas Publikasi)