Bimbingan Teknis Dema-I IAIN Surakarta Menuju PBAK 2020

SINAR- IAIN Surakarta giatkan Bimbingan Teknis (BIMTEK) bagi para Mentor Pendamping (MP) untuk kesiapan PBAK 2020. Boleh dikata bahwa PBAK di tahun 2020 ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya hajat besar IAIN Surakarta harus dilaksanakan bersandingan dengan wabah yang sedang mengguncang dunia, Covid-19. Oleh karenanya, segenap panitia berusaha semaksimal mungkin untuk merancang hajat tahunan yang dikhususkan untuk mahasiswa baru, PBAK/OSPEK. Perlunya antar-kesalingan berbagai pihak sangat diperlukan untuk menjamin sukses tidaknya kegiatan besar  yang mengundang banyak massa ini.

Salah satu ikhtiar yang digiatkan ialah pengadaan Bimbingan Teknis bagi para Mentor Pendamping. Tujuannya adalah tidak lain dan tidak bukan untuk memberikan arahan kepada para mentor mengenai tugas dan kewajibannya sekaligus teknis jalannya PBAK 2020. Mentor disini merupakan salah satu media untuk memonitoring mahasiswa baru supaya dapat menyerap apa yang telah direncanakan sedemikian rupa oleh panitia. Adapun hasil rancangan panitia PBAK 2020 tidaklah jauh dari seruan Kementrian Agama RI mengenai moderasi beragama. Dengan tema besar PBAK 2020 “Menebar Damai dengan Kearifan Islam” DEMA-I IAIN Surakarta berharap mampu membawa mahasiswa baru menjadi insan yang damai, berakhlak mulia, dan tidak menjadi generasi pemecah belah bangsa.

Kegiatan yang diikuti oleh 320 MP dan 103 panitia ini berlangsung selama tiga hari dan dibagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama terdiri FAB dan FUD di hari Kamis, kedua FEBI di hari Jum’at, dan gelombang ketiga FIT dengan FASYA di hari Senin. Berhubung kini sudah memasuki tatanan hidup baru, maka segenap panitia tidak mengenal lelah dalam mengingatkan penggunaan masker dan handsinitizer atau cuci tangan bagi siapa saja yang terlibat dalam kegiatan Bimbingan Teknis ini. Tidak hanya sebatas itu disiplin penjagaan jarak juga ikut diterapkan dalam usahanya memutus mata rantai penyebaran covid-19. Gedung Graha IAIN Surakarta yang aslinya mampu menampung 700-800 lebih mahasiswa, kini dalam bimbingan teknis diperkecil menjadi kurang lebih 100 mahasiswa saja.

Namun, semua itu tidak mematahkan segenap panitia untuk tetap semangat dalam menjalankan amanah yang di tangguhkan. PBAK tahun 2020 ini memang jelas terlihat berbeda, semua serba dionlinekan. Meskipun panitia sudah mengusahakan untuk dijalankan secara offline tapi apa daya surat edaran untuk tidak mengundang banyak massa terus bersliweran di kampus yang bersahabat, IAIN Surakarta. “Bagaimanapun situasi dan kondisinya PBAK 2020 harus tetap dijalankan, meskipun harus dionlinekan. Tetap semangat dan jaga kesehatan”, tegas Ketua Umum DEMA-I IAIN Surakarta, Nurul Ahmad dalam orasinya di depan para mentor pendamping. (Gie/ Humas Publikasi)

#PBAK2020 #MenebarDamaiDenganKearifanIslam #MemperkuatPersatuanMerawatKeberagaaman #IAINSurakartaBisaIndonesiaJaya #banggaIAINSurakarta