Blended Learning, Pembekalan Jurnal dan Majalah Kepada Mahasiswa Bidikmisi 2017 Secara Offline dan Online

SINAR- Jumat (11/9), Bidang Kemahasiswaan IAIN Surakarta melaksanakan kegiatan Pembekalan Jurnal dan Majalah Bidikmisi 2017. Acara tersebut diikuti sejumlah 114 mahasiswa bidik misi 2017 secara offline maupun online.

Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tempat, yakni 20 orang dilantai 1 Gedung Rektorat (sesi penulisan jurnal), 30 orang di lantai 3 Gedung Rektorat (sesi penulisan majalah), dan lainnya menyimak melalui siaran live zoom meeting.

Pudji Rahardjo Rudi Hartono, A.K.S. selaku Kepala Bagian Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan pemberian bekal kepada mahasiswa bidik misi angkatan 2017 agar mempunyai kualitas lebih dari mahasiswa lainnya.

Selain itu, sebelumnya sudah dilakukan beberapa kegiatan seperti kegiatan di Kampung Pare, Kediri dan capacity building yang bekerjasama dengan TNI Bantir Sumowono. Beliau menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan ini mahasiswa diminta untuk membuat tulisan yang layak untuk diterbitkan dalam jurnal yang akan diberi waktu sekitar 2-3 minggu yang nantinya akan review dan pada semester depan selanjutnya akan diterbitkan dalam bentuk jurnal.

Harapannya kegiatan ini dapat selaras dengan apa yang menjadi harapan semuanya dalam mempersiapkan mahasiswa bidik misi yang tidak hanya cukup selesai di S1, sehingga dengan keahlian dalam menulis ini diharaphkan mahasiwa bidik misi ini dapat melanjutkan kejenjang S2 dan seterusnya.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Rektor IAIN Surakarta Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. sekaligus sebagai keynote speaker di lantai 1 Gedung Rektorat. Beliau menyampaikan bahwa mahasiswa bidik misi merupakan pencarian bakat-bakat yang diseleksi dengan ketat. Artinya mahasiswa yang terpilih adalah mahasiswa pilihan yang diberi kesempatan untuk masuk dalam dunia intelektual sebagai kelompok strategis di perguruan tinggi sehingga kesempatan yang sudah didapat ini jangan sampai diabaikan.

Selain itu, beliau juga menyampaikan pentingnya membaca. Orang yang gemar membaca ketika seseorang berbicara akan akan sangat berbobot, logis dan sistematis. Hal inilah yang perlu banyak dilakukan oleh mahasiswa. Dengan banyak membaca dapat memudahkan seseorang untuk menuliskan pikiran-pikirannya. Terutama di masa pandemik seperti ini yang belum tahu kapan akan berakhirnya. Mahasiwa diharapkan banyak membaca buku yang berhubungan dengan bidang kompetensinya serta memperluas informasi-informasi keindonesiaan dan kebangsaan.

Ditempat terpisah, di lantai 3 Gedung Rektorat, Dr. Syamsul Bakri selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Surakarta berpesan kepada para mahasiswa bidikmisi untuk terus menulis karena ummat akan mengingat kita hingga kiamat hanya karena tulisan kita yang dibaca”, tuturnya.

Ulama dikenal karena karya-karyanya, menulis juga artinya merubah fakta menjadi data yang bisa disajikan dan dibaca oleh semua orang. Menambahi pesan yang disampaikan keunggulan karya ilmiah populer adalah bisa dinikmati oleh semua orang sedangkan karya ilmiah murni hanya bisa dimanfaatkan oleh para akademisi. “nulis jurnal ataupun majalah semua punya keunggulan masing-masing, tetapi keduanya adalah sebuah karya tulis dan orang yang punya tulisan lebih unggul daripada orang yang tidak punya tulisan”, imbuhnya. Membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak boleh terpisah”, tegasnya. (Gie/ Humas Publikasi)