CDP FEBI, Siapkan Calon Wisudawan Dalam Menghadapi Dunia Kerja

SINAR– Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta menyelenggarakan Career Development Program (CDP) pada Rabu (26/7). Acara yang diperuntukkan bagi calon wisudawan FEBI ini bertempat di gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Panitia mendundang dua narasumber, yaitu Erni sebagai pelaku usaha dan Suharto dari Bank Muamalat. Dipandu oleh Endi Saputro, acara berjalan santai dan menarik dengan melibatkan peran serta calon wisudawan terutama dalam sesi tanya jawab.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FEBI, Bambang Sukoco, S.E.Sy. dalam sambutannya menyampaikan bahwa alumni FEBI ditunggu tunggu kontribusinya bagi masyarakat. Hal ini karena salah satu problem terbesar bangsa saat ini adalah persoalan ekonomi. Lebih jauh, Bambang menambahkan tentang bidang utama yang hendaknya menjadi prioritas calon wisudawan, diantaranya industri, investasi dan informasi. Bidang-bidang tersebut menjadi faktor pengubah utama dalam tatanan perekonomian masyarakat saat ini.

Sementara Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FEBI, H. Dwi Condro Triyono, S.P., M.Ag., Ph.D., menjelaskan bahwa acara CDP ini merupakan batas transisi antara dunia teori dengan praktik. “Setelah belajar rata-rata empat tahun, kini saatnya memasuki dunia kerja sesuai dengan fashionnya masing-masing”, terangnya.

Setelah opening ceremony selesai, narasumber menyampaikan berbagai pengalamannya di dunia kerja. Erni yang merupakan owner perusahaan roti Milano Surakarta membagikan prinsip berwirausaha. Hal pertama yang harus dimiliki adalah menentukan tujuan dasar hidup. Erni berpesan, hendaklah selalu melibatkan Allah dalam segala hal. “Kemudian dimantebkan dengan shalat istikharah”, tegasnya. Selain itu, dalam mencari modal haruslah dengan cara yang disyariatkan dalam Islam. “Jangan sampai modal didapatkan dengan cara riba”, tambahnya.

Pemaparan Suharto dari Bank Muamalat tak kalah menarik. Dalam prolognya, Suharto mengatakan bahwa ketika memasuki dunia kerja harus siap mental. “Kerja itu nggak enak, termasuk kerja di Bank”, tegasnya. Untuk itu diperlukan keyakinan yang kuat, membekali diri dengan ilmu dan harus melalui proses yang matang. (Win/Humas dan Publikasi). #BanggaIAINSurakarta.