Cegah Paham Radikalisme, UIN RM Said Surakarta Gencarkan Paham Moderasi Beragama

SINAR- Rabu (6/10) 48 mahasiswa perwakilan dari seluruh organisasi mahasiswa (ormawa) UIN Raden Mas Said Surakarta mengikuti kegiatan pemahaman moderaasi beragama. Acara yang berlangsung selama dua hari kedepan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan membuka pandangan para mahasiswa, agar memiliki cara pandang islam wasatiyah, yaitu islam yang tengah-tengah, tidak terlalu bebas atau liberal maupun tidak terlalu ekstrim seperti radikal, ucap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Prof. Dr. KH. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. Selain itu beliau berharap setelah acara ini selesai, para perwakilan dari mahasiswa tersebut dapat menularkan pengetahuan mereka kepada mahasiswa yang lain sehingga membawa perubahan cara berfikir, berperilaku maupun berucap, imbuhnya.

Sementara itu Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M. Pd dalam arahannya menyampaikan radikalisme sering kali lahir dari perguruan tinggi umum karena minimnya pengetahuan dasar keagamaan, sedangkan pada perguruan tinggi islam lebih terkontrol. Diantara penyebab lahirnya radikalisme adalah dari penafsiran-penafsiran yang sembarang tanpa melihat kronologi turunnya Al-Quran, Hadits, ijma, dan qiyas, padahal isi dari Al-Quran sendiri sangat relevan dengan moderasi beragama, jelasnya. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai pemegang tongkat estafet masa depan, harus banyak menambah literasi, luas bacaan, luas pergaulan sehingga akan menciptakan pemikiran-pemikiran yang luas. Dengan modal tersebut mahasiswa akan menjad agen-agen perubahan, agen moderasi yang menyebarluaskan paham moderasi beragama minimal dilingkungan tetangga sehingga akan tercipta Indonesia yang lebih maju, aman, damai dan kampus harus bertanggungjawab akan hal tersebut, sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir sebagai narasumber yaitu Dr. KH. Ahmad Darodji, M.S.I selaku Ketua Majelis Ulama Provinsi Jawa Tengah dan Haerudin, S.H. M.H. selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah yang dipandu oleh moderator Fuad Hasyim, M.E.K. (Zat/Humas dan Publikasi)