Delegasi IAIN Surakarta Raih Juara Tiga dalam Festival Bidikmisi Nasional 2019 Cabang Film Pendek

Penyerahan Piala juara 3 cabang film pendek festival bidikmisi ke Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

SINAR- Selasa, (15/10) Mahasiswa Bidikmisi IAIN Surakarta peraih Juara 3 cabang film pendek dalam
Festival Bidikmisi Nasional 2019 secara simbolis menyerahkan trophy pengharagaan tersebut kepada Dr. H. Syamsul Bakri, M.Ag. Selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Syamsul Bakri sangat bangga dengan raihan penghargaan ini. Ia berharap penghargaan ini memicu mahasiswa yang lainnya untuk mengembangkan ide dan kreatifitas lain di bidang akademik maupun non akademik sebagai wujud dari semangat agent of change.

Festival Bidikmisi Nasional 2019 merupakan sarana yang paling tepat untuk mengaplikasikan inovasi dan gagasan awardee bidikmisi Indonesia dalam mengembangkan potensi dari masing-masing disiplin ilmu. Festival ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bidikmisi (Himabim) UIN Alauddin Makassar. Cabang lomba yang dipertandingkan dalam kegiatan Festival Bidikmisi Nasional 2019 adalah Lomba Debat Nasional, Lomba Esai Nasional, Lomba Cerita Inspiratif Nasional, Dan Lomba Film Pendek Nasional bagi seluruh awardee bidikmisi se-Indonesia

Kali ini, Delegasi IAIN Surakarta menjuarai cabang Film Pendek dengan meraih Juara 3. Dari delegasi IAIN Surakarta yakni Widhigdha. D. Raka selaku Sutradara, Rizq Aufa selaku penulis Skenario, dan Syaifulloh Hamdan selaku Cameramen, ketiganya mengaku baru pertama kalinya mengikuti lomba film semacam ini, karena belum punya kemampuan profesional di bidang perfilman.”Semoga Ini menjadi cambuk semangat kita untuk memulai hal yang baru dan terus berkarya, karena jika kita mati hanya karya kita yang menjadikan kita abadi”. Ujar Mahasiswa Jurusan HKI Semester 3 itu.

Film pendek berjudul Nashwa-Asa dalam Harap, menggambarkan kehidupan seorang gadis yang hanya tinggal bersama adiknya karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Nashwa yang diperankan oleh Citra Widyaningrum (PBS) harus berjuang menghidupi adiknya tapi dia tidak patah semangat dan terus melanjutkan kuliah lewat Beasiswa Bidikmisi yang dia dapatkan. (Gie/Humas Publikasi)