Di balik Kartini Ada Kartono

Oleh: Ahmad Nugroho
(Staf Humas dan Publikasi)

#BanggaIAINSurakarta

Prolog

Siapa yang tidak mengenal sosok RA. Kartini. Raden Ajeng Kartini adalah nama lengkap beliau. Lahir sebagai putri dari keluarga priyayi, Kartini adalah anak perempuan tertua, namun sejak kecil ia dikenal sangat cerdas dan punya pemikiran maju serta revolusioner. Cara pandangnya terhadap kaum wong cilik apalagi perempuan memang tidak lazim untuk saat itu. Dia sangat peduli dengan para perempuan yang berada di kasta terendah. Kartini tidak ingin melihat perempuan selalu disuruh-suruh dan selalu merasa terancam.

Beliau memang sudah meninggal lebih dari 100 tahun lalu. Namun,  setiap tanggal 21 April sebagai hari lahirnya selalu kita peringati karena dia mempunyai andil besar dalam perkembangan emansipasi perempuan Indonesia. Tahun 1879 beliau lahir, 25 tahun kemudian beliau meninggal. Memang singkat usianya, namun jasanya untuk memperjuangkan emansipasi wanita di negeri ini akan selalu dikenang dan selalu diperingati setiap tahunnya.

Seorang Pahlawan Di balik Pemikiran R.A.Kartini

Lahir dengan nama lengkap Raden Mas Panji Sosrokartono. Dia adalah seorang wartawan yang cerdas dan jenius di jamannya. Dialah juga yang memberi inspirasi kepada R.A. Kartini untuk memperjuangkan hak-hak perempuan pribumi di negeri ini.

Sama-sama cerdasnya dengan Kartini, selain menjadi seorang wartawan, Kartono adalah seorang dokter yang bisa mengobati berbagai penyakit dan bahkan hanya dengan media air putih. Kecerdasan Kartono juga diakui oleh warga bangsa asing karena dia mampu berbicara dalam 26 bahasa. Jadi selain wartawan dan dokter, dia juga berprofesi sebagai penerjemah. Yang lebih keren lagi, Kartono menjadi orang pertama yang memfoto kawah gunung Kawi dari udara dengan menggunakan ilmu spiritualnya. Kartono tak lain dan tak bukan adalah kakak kandung dari R.A. Kartini.

Jika Kartini dianggap sebagai pahlawan nasional karena pemikirannya tentang emansipasi perempuan, maka tak berlebihan jika Kartono kita sebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Kalau Kartini diidentikkan dengan pahlawan kaum perempuan, maka sebagai seorang laki-laki pada masa kini layaknya harus mencontoh kecerdasan dan keuletan sang Kartono. Kartono bisa berwujud menjadi seorang ayah, suami, atau saudara laki-laki. Namun, spirit Kartono adalah memberi ruang gerak kepada para kartini untuk bisa berkembang. Namun seorang kartinipun tidak lantas meninggalkan kodratnya sebagi perempuan. Semua harus seimbang dan adil pada tempatnya masing-masing.

Selamat Hari Kartini

Untuk Para Kartono, Mari Terus Berjuang dan Hormatilah Para Perempuan.

Dari berbagai sumber bacaan.