Dosen Muda UIN Raden Mas Said Ikuti Workshop Integrasi Keilmuan


SINAR- Merupakan sebuah keniscayaan bagi lembaga perguruan tinggi keislaman yang berstatus universitas untuk turut menyelenggarakan program studi umum, termasuk rumpun sains dan teknologi. Tak terkecuali UIN Raden Mas Said Surakarta. Kemunculan program studi non-Keislaman terkadang mengakibatkan adanya dikotomi rumpun studi Islam dan non-keIslaman. Hal ini tentu kontraproduktif untuk kemajuan universitas. Kedua rumpun tersebut memiliki peran yang sama pentingnya dan harus dikolaborasikan agar menghasilkan karya-karya yang bermutu.

Hal inilah yang coba dijalankan di UIN Raden Mas Said. Salah satu langkahnya adalah dengan menyelenggarakan workshop integrasi keilmuan bagi dosen muda.

Workshop ini menghadirkan pembicara yang telah banyak berkiprah dalam pergaulan dunia, yakni Dr.K.H.Abdul Wahid Maktub. Staf khusus Menteri Ristek Dikti ini sebelumnya telah melanglang buana sebagai duta besar, konjen, dan staf khusus serta penasehat beberapa menteri dan Presiden RI.

Dibuka langsung oleh Rektor UIN Raden Mas Said, kegiatan ini berlangsung hikmat dan penuh semangat. Pembawaan Gus Wahid, begitu ia biasa disapa, yang penuh semangat membuka wawasan terkait perubahan, tantangan, dan kesempatan di era new normal. “Untuk bisa menggenggam dunia kita harus memiliki superiority dalam ilmu,” tegasnya. Beliau turut menyampaikan bahwa kampus harus menjadi tempat yang menyemai budaya akademis dan cinta belajar agar umat Islam bisa berdampak melalui ilmu pengetahuan.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd sangat mengapresiasi kesempatan untuk dapat belajar langsung bersama Gus Wahid dan mengajak seluruh peserta yang hadir untuk mengambil ilmu dan inspirasi sebanyak-banyaknya. (Atn/ Humas Publikasi)