SINAR- Perjuangan IAIN Surakarta untuk naik status menjadi UIN Raden Mas Said akhirnya tuntas di tangan para pimpinan DPD RI. Dalam rapat konsultasi dan mediasi yang menghadirkan Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo itu dicapai kata sepakat, awal Agustus semuanya akan selesai.
Foto: JIBI 
Foto: Website DPD RI
Rapat berlangsung di rumah dinas Ketua DPD RI, pada Kamis (16/7), dan dipimpin oleh Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua Nono Sampono serta Sultan Baktiar Najamudin. Sedangkan dari IAIN Surakarta dihadiri langsung oleh Rektor Prof. Dr. H. Mudofir, S. Ag., M. Pd.
Tidak lebih dari 30 menit rapat tersebut berjalan, karena agenda langsung mengerucut kepada keputusan bahwa kedua kementerian tersebut sepakat untuk melakukan proses secepatnya perjuangan panjang tersebut.
Kata sepakat tersebut mengerucut setelah Menag menyatakan akan merevisi PMA nomor 15 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaannya. Untuk disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2019 tentang pendidikan tinggi keagamaan.
“Saya rasa dengan penyesuaian itu sudah menjadi jalan keluar. Nanti saya minta pejabat di Kemenag untuk secepatnya melakukan revisi, paling tidak akhir Juli ini selesai”. Ungkap Menag Fachrul Razi.
Penyesuaian tentu dengan memberi pertimbangan sesuai dengan kondisi masing-masing IAIN untuk diberi kesempatan melakukan peningkatan grade, tandas Fachrul Razi seraya menambahkan, dengan begitu pihak Kemenpan-RB bisa langsung menyambut dengan proses berikutnya.
Lebih lanjut senada dengan Menag, MenPAN-RB Tjahjo Kumolo mengiyakan dan siap kapan saja melakukan proses lanjutan setelah ada penyesuaian antara PMA dengan PP tersebut.
Karena pada prinsipnya kami tidak ada masalah sama sekali dengan pengajuan peningkatan status tersebut, pungkasnya.
Sementara itu Rektor IAIN Surakarta Prof. Dr. H. Mudofir, S. Ag., M. Pd berharap hal-hal yg disepakati dalam rapat tersebut dapat cepat terwujud dan memperlancar proses alih status IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta. (Gus/ Humas Publikasi)