FEBI IAIN Surakarta Lepas Wisudawan di HARRIS Hotel Solo

SINAR- Sebanyak 197 wisudawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta dilepas oleh Dr. Awan Kostrad Diharto, S.E., M.Ag., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan. Acara pelepasan wisudawan periode ke 38 ini digelar di Ballroom HARRIS Hotel & Conventions Solo pada Senin (23/7). Pada wisuda kali ini FEBI melepas 77 wisudawan dari program studi Perbankan Syariah (PBS), 57 wisudawan dari program studi Akuntansi Syariah (AKS), dan 63 wisudawan dari program studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS). Pada Sabtu (28/7) bersama dengan wisudawan dari fakultas lain mereka akan mengikuti gelaran wisuda tingkat universitas di gedung Graha IAIN Surakarta.

Dita Melinda (AKS 2014) dinobatkan sebagai lulusan terbaik program studi Akuntansi Syariah dan Fakultas dengan IPK 3,82. Untuk program studi Perbankan Syariah lulusan terbaik diraih oleh Fajar Rhomadhona (PBS 2014) dengan IPK 3,79. Sementara itu Rabia (MBS 2014) menjadi wisudawan terbaik program studi Manajemen Bisnis Syariah dengan IPK 3,66.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. H. Abdul Matin bin Salman, Lc., M.Ag. yang membuka acara ini secara langsung menyampaikan terimakasih kepada para wali mahasiswa atas kepercayaan yang telah diberikan kepada IAIN Surakarta untuk mendidik putra-putri mereka. Wakil Rektor I menyampaikan, “Seiring dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat kami terus berbenah hingga buahnya sekarang IAIN Surakarta menjadi kampus terfavorit se-Indonesia untuk klaster IAIN.” Lebih lanjut Wakil Rektor I berpesan kepada para wisudawan bahwa di masyarakat nilai IPK tidak penting yang lebih penting adalah skill. “Kedepan IPK kalian tidak penting di masyarakat, tapi skill dan cepat merespon perubahan itu yang penting. Seperti industri otomotif yang sangat tanggap dan cepat merespon setiap perubahan sehingga menjadikan mampu bersaing dengan kompetitor,” jelasnya.

Senada dengan Wakil Rektor I, Wakil Dekan III FEBI, Dr. Awan Kostrad juga berpesan kepada para wisudawan bahwa tren kerja generasi muda saat ini berbeda dengan tren kerja generasi sebelumnya. Pada generasi sebelumnya tren kerja anak muda dengan tingkat pendidikan sarjana memiliki pekerjaan tetap pada suatu lembaga baik BUMN, PNS maupun swasta. Tren kerja generasi millenial berbeda, pekerjaannya tidak begitu mengikat dan menuntut kreatifitas lebih. “Oleh karena itu kalian harus kreatif, yang penting tetap kerja bukan pekerjaan yang tetap, tegasnya. (JnR/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta