FITK IAIN Surakarta Luncurkan Program Bilingual

 

SINAR– Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Bahasa (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta meluncurkan program bilingual untuk mahasiswa jurusan non Bahasa Inggris. Grand opening dibuka oleh Dr. H. Giyoto, M. Hum di kampus setempat, Jumat (29/4).

Tujuan umum dari program ini adalah untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan IAIN Surakarta, memenuhi kebutuhan dan globalisasi melalui penguasaan bahasa asing dalam bidang pendidikan dan dunia kerja serta sebagai tindak lanjut secara operasional pengembangan visi misi IAIN Surakarta bidang penguasaan bahasa asing. Sedangkan tujuan khususnya yaitu meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan non Bahasa Inggris dalam bidang komunikasi aktif maupun pasif dengan menggunakan bahasa Inggris dan meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan non bahasa Arab dalam bidang komunikasi aktif maupun pasif dengan menggunakan bahasa Arab, serta untuk menciptakan lingkungan FITK yang aktif berbahasa Asing (Inggris dan Arab).

Dalam sambutan pembukaan, Giyoto mengatakan bahwa the main aim of this program is to make sure that all the graduates of FITK speak English/Arabic actively. Di hadapan 1070 peserta program bilingual yang merupakan mahasiswa semester 4 sampai dengan 6,  Giyoto dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah program yang sangat serius. “Kalian belajar Bahasa Inggris dari bangku SMP, SMA hingga kuliah 4 tahun namun tidak dapat berbahasa Inggris secara aktif, itu merupakan hal yang memalukan. Oleh karena itu, kami, FITK sangat terpanggil untuk mewadai kalian dalam bentuk bilingual program. Karena, kedepan, lembaga hanya akan memilih guru-guru yang memiliki softskill bahasa yang baik. FITK merasa mampu untuk membantu mempersiapkan diri kalian sebelum terjun di dunia yang sesungguhnya. You must be skillfull of languages,” papar Giyoto.

Ketua unit bilingual, Suprapti, ditemui pasca acara pembukaan, mengatakan bahwa kegiatan ini juga melibatkan beberapa alumni untuk dijadikan mentor. Ada 3 program bilingual yang akan kami laksanakan, yakni menggunakan English instruction di kelas non jurusan Bahasa Inggris untuk dua mata kuliah, tutorial Bahasa Inggris berupa percakapan sehari-hari, teknik pengajaran dan public speaking, serta Zona Bahasa Inggris untuk seluruh dosen, karyawan, dan mahasiswa FITK pada hari Rabu dan Kamis. Menurutnya, pada akhirnya kemampuan bahasa asing diperlukan dalam menjawab tantangan dunia pendidikan, globalisasi dan khususnya, tantangan MEA.  (Yin/ Humas Publikasi)