FRESH IAIN Surakarta Wakili Regional Jateng dalam Paper Simposium di Ajang Temu Ilmiah Nasional XV 2016

Temilnas 1SINAR-Forum Ekonomi Syariah (FRESH) IAIN Surakarta mewakili regional Jawa Tengah dalam Paper Simposium di Ajang Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) XV 2016 bertempat di Universtas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Kamis-Minggu (10-13/3).

Acara Temu Ilmiah Nasional merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Forum Silaturrahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) yang menaungi Kelompok Studi Ekonomi Islam di setiap Perguruan Tinggi. Acara tersebut dihadiri 157 KSEI yang ada di Indonesia dengan peserta sekitar 500 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi. Adapun Delegasi FRESH IAIN Surakarta yaitu Dwi Agil Setiawan dari Jurusan Manajemen Syariah dan Dewi Setya dari jurusan Akuntansi Syariah.

“Simposium merupakan kegiatan pengembangan suatu gagasan yang berorientasikan pada kemaslahatan umat dalam penyelenggaraan perekonomian berbasis syariah Islam. Simposium bertujuan sebagai bentuk keikutsertaan FoSSEI dalam memberikan kontribusi dan implementasi gagasan ilmiah dalam mengembangkan ekonomi Islam dan pembangunan ekonomi desa di Indonesia.” Terang Jabbar Sambudi selaku Presidum FoSSEI.

Acara yang bertajuk “Revitalisasi Modal Sosial dalam Pembangunan Ekonomi Desa” di Temilnas ini bertujuan untuk memfasilitasi agenda global dalam membangun dan menerapkan ekonomi Islam. memperkuat kerjasama dan pemahaman antar universitas mengenai ekonomi Islam agar mampu berkontribusi untuk Indonesia yang sejahtera dan mandiri, mengenali potensi mahasiswa dalam keilmuan ekonomi Islam melalui rangkaian kegiatan lomba, sebagai forum silaturrahmi Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) dari seluruh mahasiswa di Indonesia dan pemersatu pergerakan ekonomi Islam di kalangan mahasiswa seluruh Indonesia, menjadi sarana sosialisasi ekonomi Islam di lingkungan mahasiswa, memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai modal sosial dan peranannya dalam pembangunan perekonomian desa, dan membangun ekonomi masa depan dengan mengedepankan nilai-nilai syariah melalui pembangunan desa berbasiskan modal sosial.(Gus/Humas dan Publikasi)

Sumber: Destya