Game “Yue” Mahasiswa Sastra IAIN Surakarta Respon Positif di Playstore

SINAR – Bermodalkan cerita biasa lima mahasiswa Jurusan Sastra Inggris IAIN Surakarta mampu ciptakan game yang luar biasa dan meledak hingga menembus playstore. Game “Yue” adalah game laga yang memiliki latar belakang dari sebuah cerita novel dari negeri Tiongkok. Tapi bentuk animasi dibuat menggunakan nuansa Indonesia. “Misalnya wajah dari aktor/aktris diambil dari kalangan mahasiswa dan dosen-dosen IAIN Surakarta.

Lebih lanjut, Luthfie yang dikenal sebagai pembimbing dari ke lima mahasiswa pembuat game tersebut mengatakan bahwa dia hanya membimbing, tidak lebih. “Jadi kalau ada yang salah atau kurang pas, saya yang bertugas meluruskan,” tuturnya.

Motivasi awalnya sebenarnya sebagai bahan praktik ujian semester, namun tanpa disangka ketika dicoba di-upload ke aplikasi play store,  game tersebut ternyata banyak diunduh oleh masyarakat. Proses pengerjaan game ini sendiri membutuhkan waktu tiga bulan. Mulai dari pemilihan ide cerita, pembentukan animasi, hingga membuat aplikasi game tersebut sebelum dikirim ke lembaga sensor dunia. “Ada beberapa syarat agar game bisa masuk ke playstore.

Game yang yang kami buat ini karakteristiknya untuk anak umur berapa akan bisa ketahuan jika diunggah ke playstore,” katanya. Dari beberapa masukan masyarakat tentang game kami maka kami semakin terpacu untuk menyempurnakan game tersebut,” imbuhnya.

Selain game Yue, Luthfie dan mahasiswanya juga telah menciptakan game yang bertemakan cerita rakyat dari Minang, Sumatera Barat, yaitu Malin Kundang. Game yang memiliki judul sama seperti latar ceritanya ini memang lebih mudah dari game sebelumnya, karena segmentasinya merupakan anak-anak usia sekolah. Game Malin Kundang adalah hasil pengabdian dosen dan mahasiswa Sastra Inggris di Rumah Baca Tirai Ilmu (RBTI).

“Game ini muncul dari keprihatinan kita bersama. Di mana kita lihat anak-anak lebih suka menghabiskan waktu bermain game dari pada membaca buku. Dari pengamatan kami, akhirnya terciptalah game ini. Jadi anak-anak masih bisa bermain game, namun pada game ini sudah kami berikan cerita dulu, sehingga anak-anak yang ingin menyelesaikan level pada game, harus cermat membaca ceritanya”, terang Luthfie.

Luthfie menambahkan bahwa Game Yue (seri 1) dan Malin Kundang sudah mendapatkan sertifikasi IARC (International Age Rating Coalition). Malin Kundang selain di Playstore tersedia juga di Facebook Gameroom. Sedangkan Game Yue 2 belum tersedia di Playstore. Gamers, tunggu kejutan di Yue 2. (Gie/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta