Hadir di PBAK 2019, Kepala Deputi BNPT Tekankan Satu Tekad Indonesia Damai

SINAR- Kamis, (8/8) memasuki hari ke-3 dari rangkaian kegiatan pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) tahun 2019, para mahasiswa baru dikejutkan oleh sejumlah polisi yang datang ke kampus IAIN Surakarta. Dengan berseragam lengkap dan dikawal oleh pasukan pengawal khusus dari kepolisian (patwal) mereka bertanya-tanya siapa gerangan yang sedang berkunjung ke kampus mereka. Akhirnya kebingungan para peserta PBAK pun terjawab setelah mereka dikumpulkan menjadi satu di lapangan utama kampus IAIN Surakarta.

Melalui master of ceremony yang membacakan curriculum vitae akhirnya para peserta mengetahui tamu istimewa yang berasal dari ibukota tersebut. Beliau adalah Brigjen Herwan Khaidir selaku Kepala Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dalam presentasinya beliau mengawalinya dengan mengutip ayat Al-Quran surat AlHujurat ayat 13 mengenai penciptaan manusia bersuku-suku dan berbangsa bangsa agar saling mengenal satu dengan yang lain, jadi kalau sekarang ada yang ingin mengganti pancasila maupun bhineka tunggal ika berarti melanggar hak prerogative Allah, ungkapnya dengan penuh semangat diiringi riuh tepuk tangan peserta.

Maka para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, jangan sampai tersesat dengan paham-paham radikal yang anti pancasila apalagi sampai ikut menjadi terorisme dengan kedok jihad, semua itu tipuan belaka tegasnya.

Presiden pun telah menginstruksikan kepada kepolisian terutama BNPT agar memberikan rasa aman sesuai amanat undang-undang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Karena itu semua hari diawali dari hulu seperti pemahaman-pemahaman agama yang damai dan toleransi yang rahmatan lil alamin agar tidak terjebak dengan paham radikal, sambungnya.

Ini bukan hanya menjadi tugas institusi pendidikan melainkan seluruh masyarakat. Kemudian beliau menekankan para peserta PBAK untuk satu tekad bersama yaitu Indonesia damai, tingkatkan nasionalisme jangan mudah di propagandakan dengan hal-hal yang tidak perlu tutupnya. Terakhir beliau mengakhiri orasinya dengan mengajak para peserta bersama-sama menyanyikan lagu padamu negeri.(Zat/Humas Publikasi).