HMJ Aqidah Filsafat Islam Gelar Workshop Metodologi Penelitian Filsafat dan Tasawuf

SINAR- Didasari atas minimnya pemahaman mengenai metodologi penelitian menimbulkan masalah tersendiri  bagi mahasiswa khususnya jurusan Aqidah dan Filsafat Islam yang notabene salah satu prospek lulusannya diharapkan sebagai seorang peneliti, maka dari itu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aqidah dan Filsafat menggelar workshop tentang metodologi penelitian filsafat dan tasawuf pada Selasa (14/3) di Aula Pascasarjana dengan narasumber Dr. Syamsul Bakri, S. Ag., M. Ag.

Dihadiri lebih kurang 60 mahasiswa jurusan Aqidah dan Filsafat dan beberapa perwakilan dari organisasi mahasiswa di lingkup Fakultas Ushuluddun dan Dakwah, Narasumber sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta memberikan paparan mengenai metodologi penelitian filsafat dan tasawuf.

Membuat proposal adalah seperti membuat rancangan bangunan, proposal diibaratkan seperti fondasi bangunan, apabila sudah dibuat fondasi maka siapapun tukang batunya pasti dapat mengerjakannya dengan baik dan memperoleh hasil seperti yang diinginkan, tuturnya dalam pembukaan materi.

Lebih lanjut, Dr. Syamsul Bakri mengatakan dalam membuat proposal hal pertama yang harus dibuat yaitu menentukan judul, judul merupakan bagian paling utama  dalam sebuah proposal. Sebuah judul harus memenuhi beberapa hal yaitu harus menarik, problematis, fokus, jelas dan tegas. Selain itu sebuah judul harus bebas dari kesalahan pengetikan karena hal itu berkaitan dengan pemahaman pembaca terhadap proposal yang kita buat.

Dalam workshop ini setiap mahasiswa dilibatkan secara langsung untuk membuat kerangka proposal mulai dari menentukan judul sampai membuat kesimpulan. Mahasiswa secara aktif membuat judul yang kemudian  di presentasikan dan dikoreksi oleh narasumber. Mahasiswa dilibatkan secara langsung karena dalam workshop ini diharapkan setelah mengikuti workshop para peserta sudah mempunyai judul proposal.

Di sesi terakhir Dr. Syamsul Bakri mengungkapkan bahwa “mahasiswa jaman sekarang kesulitan menulis, karena kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi membuat seni menulis tangan mulai ditinggalkan, sehingga kreatifitas mahasiswa pun mulai menurun”. Dan untuk menghindari plagiat, mahasiswa harus memeiliki rujukan sebanyak mungkin dalam membuat proposal maupun skripsi, pungkasnya. (Gus/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta