SINAR- Selasa (9/7), Bagian Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Surakarta adakan Sanggah Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru jalur UM-PTKIN 2019. Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan H. Pudji Rahardjo Rudi Hartono, AKS meenyampaikan bahwa UKT berdasarkan peraturan dari pemerintah sudah tidak memperbolehkan memungut biaya yang lainnya, dengan kata lain seperti SPP, yang besarnya sudah ditentukan berdasarkan peraturan Menteri Agama, UKT 1 sampai dengan UKT 5 dan UKT Bidik Misi, sehingga tidak ada pungutan lain, dan hanya UKT itu saja, yang tiap semester di bayar sesuai dengan besarnya nominal, antara Rp 400.000 sampai Rp 3.500.000.
“Harapannya bisa seminimal mungkin, karena saya sendiri kan mulai pensiun, dan masih ada tanggungan lain lagi sedangkan saya sendiri sedang sakit,” ujar salah satu wali mahasiswa yang mengajukan sanggah UKT, yang mana anaknya mendapatkan UKT 5, setelah menyapaikan permasalahan dan alasannya, dari orang tua wali berharap dapat diturunkan.
Fungsi sanggahan ini adalah memberikan waktu bagi calon mahasiswa baru melalui sistem untuk mengukur bagaimana kondisi sosial ekonomi kemampuan mereka, sehingga nanti akan kelihatan masuk di grade berapa, kemudian dianalisis lagi sesuai dengan bacaan sistem. Oleh karena itu kalau masyarakat atau calon mahasiswa tidak puas dengan sistem itu maka diberikesempatan untuk mengikuti sanggah. Sehingga ada jeda waktu untuk menyampaikan keberatan sanggahan dan seterusnya. Apabila ingin mengajukan sanggah karena tidak puas dengan ketetapan yang diberikan, maka harus membawa data pendukung, itu nanti bisa di turunkan, bisa tetap, atau bahkan jadi naik lagi, jadi sanggah UKT bukan berarti otomatis bisa turun.
“Harapannya tentu untuk memberikan kepuasan kepada calon mahasiswa baru, dan orang tua wali, dimana pada akhirnya kita memberikan pelayanan yang memuaskan” ujar Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan H. Pudji Rahardjo Rudi Hartono, AKS. (Lan/ Humas Publikasi) #banggaIAINSurakarta
Editor: Nugroho
Dok: Zaenuddin