Jelang Perkuliahan Pekan Depan, Prodi TBI Rapat Bahas Sistem Pengajaran Hingga Etika Komunikasi

SINAR- Jumat (27/8), Prodi Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Adab dan Bahasa menggelar rapat persiapan perkuliahan semester gasal tahun ajaran 2021/2022 secara virtual. Rapat dihadiri seluruh dosen TBI baik dosen tetap maupun DLB dari rumah masing-masing mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Rapat dimulai pukul 13.30 WIB dengan agenda sambutan sekaligus materi dari Kaprodi TBI, Dr. Siti Isnaniah, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kontribusi dari masing-masing dosen akan menentukan kemajuan Prodi TBI, terlebih dengan adanya penambahan DLB yang diharapkan akan semakin memperkuat mutu lembaga.

Pada perkuliahan yang akan dilaksanakan pekan depan, terdapat beberapa hal yang perlu disepakati bersama, yakni setiap dosen wajib mengumpulkan RPS ke GPMJ TBI, proses KBM dilaksanakan sebanyak 14 kali pertemuan di luar UTS dan UAS, dosen tidak memberikan tugas yang terlalu banyak pada mahasiswa, setiap MK diharapkan ada produk yang dihasilkan, MK teamteaching diharuskan koordinasi antardosen, dan mendukung MBKM.  “Meski semester ini belum menerapkan MBKM, namun Prodi TBI telah melakukan kerja sama dengan beberapa dunia usaha dan industri, khususnya pada mata kuliah pilihan. Jika program MBKM telah diimplementasikan kampus, maka Prodi TBI sudah siap” tegasnya.

Selain itu, produk mata kuliah tidak hanya berupa makalah, tetapi berupa karya yang dapat dipublikasikan. Misalnya pada mata kuliah analisis kesalahan berbahasa, tugas akhirnya dapat meminta mahasiswa untuk membuat jurnal yang dapat dipublikasikan. Produk MK ini secara tidak langsung akan menjadi bentuk branding lembaga.

Lebih lanjut, Sekretaris Prodi TBI, Elen Inderasari, M.Pd. juga menyampaikan beberapa poin penting yang berkaitan dengan jadwal mengajar beserta jumlah SKS yang diterima masing-masing dosen. Hal ini dilakukan untuk menyelaraskan jadwal yang telah diunggah di siakad dengan kesiapan dosen dalam mengampu mata kuliah tersebut.  “Pada masa pengajaran di masa pandemi ini, kita harus berhati-hati jika mau mengumpulkan mahasiswa. Terlebih saat ini terdapat mata kuliah penyutradaraan yang harus mengumpulkan mahasiswa. Kondisi inilah yang menjadi PR kita bersama.” tegasnya.

Kemudian, disinggung pula mengenai alasan adanya praktisi di semester ini. “Kita dosen bahasa Indonesia, sudah pasti dapat mengajari keterampilan berbicara pada mahasiswa. Namun, pada keterampilan berbicara yang renyah dan mampu berterima di masyarakat tentu memerlukan ahli dalam bidangnya. Oleh karena itu, maka perlu dihadirkan praktisi”. Harapannya ke depan antardosen dapat saling bersinergi dalam setiap kegiatan prodi.

Pada kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan tentang etika komunikasi antara dosen dengan mahasiswa. Pendidikan karakter yang semakin luntur karena peradaban yang semakin maju tentu akan berpengaruh pada berbagai hal, salah satunya etika dalam berkomunikasi. Misalnya mahasiswa mengirimkan pesan pada dosen A berterima, tetapi pada dosen B tidak berterima, terlebih dosen C semakin tidak berterima. “Mahasiswa tempatkanlah sebagai mahasiswa, meskipun dekat usahakan menjaga batas-batas komunikasi, sehingga tidak berefek pada dosen lain yang telah menerapkan pola komunikasi yang pakem.” jelasnya.

“Kepada Bapak/Ibu dosen yang hebat dan luar biasa, kami titipkan anak-anak kami, mohon ditempa dengan ilmu yang Bapak/Ibu miliki, sehingga menjadi generasi yang mampu berkompetisi di dunia kerja” imbuhnya. Rapat diakhiri dengan ramah tamah dan doa bersama. (Nughy/ Humas Publikasi)

Sumber: Tiya Agustina