Kesantunan sebagai Jawaban

Oleh: Ayu Kristina

(Anggota UKM LPM Dinamika)

#banggaIAINSurakarta


Pada era digital ini, ketergantungan masyarakat terhadap gadget sangat tinggi. Semua urusan hidup yang kompleks seolah bisa disederhanakan dengan mengklik layar smartphone masing-masing. Berbagai informasi dan pengetahuan pun lebih banyak diperoleh dari media sosial, internet, dan sebagainya. Padahal, tidak sedikit pula informasi yang diperoleh itu mengarah pada pernyataan yang tidak pantas, misalnya mengandung unsur hoax atau hate speech atau fake news, cacian, umpatan, makian, menyinggung ras, dan sebagainya. Bertepatan dengan survei yang dilakukan UNESCO bahwa Indonesia menempati peringkat kedua dari 61 negara dalam minat baca, menjadi keprihatinan tersendiri jika faktanya jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 62 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia.[1] Tidak menutup kemungkinan jika berita yang tidak pantas dan mengandung ujaran kebencian dapat tersebar secara meluas karena latahnya individu untuk share informasi yang belum tentu benar. Sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.  

Generasi milenial sebagai pengerak perubahan diharapkan menjadi pangkal dalam mencetak tauladan santun dan toleran. Dalam hal ini  yaitu dengan tidak saling mengkafirkan, menyebarkan berita no-hoax, berbicara dengan bahasa yang sopan, menghargai keberagaman, dan sebagainya. Selain itu, pentingnya generasi milenial mendapat pemahaman keagamaan yang benar dan Rahmatan Lil Alamin.  Sehingga nilai-nilai Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari paham-paham radikal dan ekstrem. Apalagi saat ini, banyaknya peristiwa terorisme dan radikalisme yang mengatasnamakan agama menimbulkan anggapan bahwa Islam cenderung mengakomodasi kekerasan. Bukan Islam yang memberi manfaat dan kasih sayang kepada alam. Maka, mari tunjukkan wajah Islam santun dan toleran yang berbalut kebhinekaan.


[1] Fithrorozi, “Survey UNESCO: Minat Baca Orang Indonesia Terpuruk,” Diskominfo, last modified 2017, accessed April 26, 2018, https://kominfo.belitungkab.go.id/2017/04/26/survey-unesco-minat-baca-orang-indonesia-terpuruk/.