Ketua Umum PPP, Ir. H. Muchammad Romahurmuziy, M.T Beri Kuliah Tentang Islam dan Kebangsaan di IAIN Surakarta

SINAR- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ir. H. Muchammad Romahurmuziy, M.T., beri kuliah tentang Islam dan Kebangsaan di IAIN Surakarta, Rabu (8/11). Dalam rangka Sarasehan dengan Tokoh Nasional yang digelar oleh Sub. Bagian Humas Publikasi IAIN Surakarta, Ir. H. Muchammad Romahurmuziy, M.T atau kerap disapa dengan sebutan Gus Romi ini didatangkan langsung setelah menghadiri pernikahan putri Presiden Ir. H. Joko Widodo.

Gus Romi mengatakan bahwa bangsa yang paling toleran adalah bangsa Indonesia. Dia juga menyampaikan bahwa jika sampai terjadi konflik yang dihadapkan dengan ideologi agama maka akan sangat disayangkan. “Akan banyak jatuh korban jiwa”, ucapnya. Perlu ditambahkan bahwa sistem Demokrasi Pancasila adalah sistem tengah-tengah yang mampu mengadopsi segala kepentingan dengan tidak menyisihkan kepentingan dari golongan terkecilpun yang ada di Indonesia.

Namun begitu, Gus Romi mengajak kita untuk meningkatkan kualitas diri, meningkatkan disiplin, meningkatkan kesadaran tentang budaya tepat waktu dan mengalahkan figur terbaik saat ini agar semangat pencapaian untuk menjadi yang lebih baik dari yang terbaik tertanam dalam diri.

Gus Romi juga mengutuk perbuatan yang merongrong kesatuan NKRI. “NKRI adalah sebuah upaya Ijtihat dari para ulama bangsa untuk membentuk suatu negara bangsa, yang melindungi segala suku bangsa, penuh pengorbanan dan penuh perjuangan. “Jangan menafikkan perjuangan mereka, mari isi yang sudah ada agar bisa lebih baik lagi”, tandasnya.

Gus Romi juga meminta para mahasiswa untuk bisa mengekspor ideologi bangsa kita ke luar negeri bahwa Indonesia, Demokrasi Pancasila adalah bangsa yang paling toleran”, pintanya. Mahasiswa sebagai penerus kepemimpinan bangsa harus mampu untuk melanjutkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan perjuangan bangsa Indonesia agar bangsa Indonesia menajdi bangsa yang bisa dicontoh oleh bangsa-bangsa lain.

Rektor IAIN Surakarta, Dr. H. Mudofir, M.Pd yang saat itu ditunjuk sebagai narasumber kedua juga mengungkapkan bahwa untuk kesekian kalinya, jangan pernah mempertentangkan antara agama dengan nilai-nilai kebangsaan, karena keduanya telah menyatu”, ucapnya.  (Gie/Humas) #BanggaIAINSurakarta