KKN Nusantara 3T, Luncurkan Kelompok Usaha Serai Pitay dan Uma Cerdas Nusantara

SINAR– Selasa, (12/02) Program KKN Nusantara 3T diikuti mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia diantaranya IAIN Surakarta yang diselenggarakan di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur telah resmi ditutup. Acara grand closing tersebut dihadiri oleh beberapa perangkat desa, tokoh adat dan masyarakat, warga desa, PAR dan Pemuda Gereja SION dan Zaitun, Pendeta Gereja Sion dan Zaitun. Dalam KKN Nusantara 3T yang telah berlangsung selama 30 hari tersebut, berhasil melahirkan Kelompok Usaha Serai Pitay dan Uma Cerdas Nusantara. Kedua program tersebut merupakan output dari proses metode ABCD (Asset Based Comunity driven Developement).

Program kelompok usaha serai pitay sengaja dipilih karena melihat kondisi geografis yang gersang, panas, banyak nyamuk, dan melihat tanaman serai yang melimpah, serta banyak perempuan yang hanya tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga. Selain itu program tersebut juga merupakan kelanjutan dari program dari KKN sebelumnya yang telah memberikan pelatihan. Pendampingan yang dilakukan ialah sampai legalitas kelompok, pembuatan sistem kerja, AD/ART, packing, dan pemasaran, serta pembukuan dan bagi hasil. “Saya selaku ketua berterima kasih kepada mahasiswa KKN Nusantara yang telah memperhatikan kami para perempuan, mungkin KKN sebelumnya belum ada program seperti ini sampai pembuatan SK, serta untuk pemerintah Desa Pitay semoga kami selalu diingatkan apabila lalai karena kami juga manusia biasa dan harapannya kelompok serai ini ke depan mendapat pendampingan dari pemerintah desa” ujar Mama Mince Suik Tulle Ketua Kelompok Usaha Serai Pitay.

Selain program tersebut mahasiswa KKN Nusantara juga membentuk “Uma Cerdas Nusantara” sebagai program dengan tujuan meningkatkan kreativitas, inovasi, dan keilmuan di Gereja. Selain itu melihat mind set masyarakat desa yang masih berpikir pendek maka dari itu dengan adanya “Uma Cerdas Nusantara” ini menjadi batu loncatan untuk mereka belajar untuk persiapan juga ketika mereka menjadi Agent of change di desa. Secara umum “Uma Cerdas Nusantara” ini ialah memanfaatkan ruang kosong dalam gereja untuk didesain menjadi mini laboratorium untuk belajar. Dalam “Uma Cerdas Nusantara” tersebut ada perpustakaan dan taman baca. Perpustakaan menjadi simbol bahwa ilmu pengetahuan didapatkan dari membaca dan taman baca ialah ruang untuk pemuda belajar di luar ruangan untuk lebih mengexplore diri.

Pencapaian yang dilakukan kelompok 3 KKN Nusantara 3T Desa Pitay tersebut akan dipastikan terus berlanjut kedepannya. Aset yang ada dan masayrakat menjadi subyek utama dalam roda geraknnya tersebut dan mahasiswa hanya sebagai fasilitator. Untuk memastikan kelompok membuat grup WA bersama Pemuda Pitay, Kelompok Usaha Serai Pitay, dan Perangat Desa Pitay supaya dapat sharing dan komunikasi tetap terjaga ketika sudah pulang di tempat masing-masing. (Zat/ Humas dan Publikasi)

Sumber: Arian Agung Prasetiyawan