Lagi, Public Lecture IAIN Surakarta Datangkan Pembicara Internasional

SINAR–  Pengelola jurnal Al-A’raf dan Al-Balagh Fakultas Usuluddin dan Dakwah (FUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta gelar public lecture yang mengundang Prof. Dr. Ronald A. Lukens-Bull Editor in Chief Contemporary Islam dari University of North Florida Amerika di Aula gedung pascasarjana, Kamis (11/08).

Public lecture yang mengusung tema “Quo Vadis Pendidikan Tinggi Islam” ini menyedot perhatian mahasiswa untuk hadir seperti halnya public lecture sebelumnya. Hal itu terlihat dari penuhnya kursi yang di sediakan oleh panitia. Mahasiswa sangat antusias untuk mendapatkan pengetahuan baru dari para pakar luar negeri.

Sebagai pembuka acara public lecture ini wakil Dekan bidang akademik FUD Drs. H. Ahmad Hudaya, M.Ag menyampaikan bahwa pembahasan mengenai kajian Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia adalah sesuatu yang menarik dan penting untuk dikaji dan didiskusikan bersama, mengingat bahwa ini juga butuh masukan dan pemikiran dari banyak pihak. Harapannya acara ini dapat memberikan pengetahuan tambahan mengenai kajian Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia khususnya dari pemerhati dan peneliti luar negeri.

Prof. Ronald memulai public lecturnya dengan mengupas sedikit mengenai sejarah Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia khususnya STAIN-IAIN, dimana menurutnya untuk menghadapi perubahan zaman dan menjadikan Pendidikan Tinggi Islam Indonesia lebih dikenal di kancah internasional mau tidak mau harus merubah statusnya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) maupun Indonesia Internasional Islamic Universitas (IIIU). Kedua bentuk universitas tersebut dalam pandangannya memungkinkan Pendidikan Tinggi Islam Indonesia bisa berkembang dan mendunia. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa perubahan tersebut jangan merubah kajian utamanya yaitu mengenai keilmuan keislaman. Jadi menurutnya perubahan itu adalah sesuatu yang umum, di mana di Amerika juga pada awalnya banyak kampus yang berawal dari Bible college dan kemudian berubah menjadi University yang maju dan berkembang akan tetapi mereka tidak menghilangkan ciri khasnya yaitu lingkungan yang kental dengan nilai religious dengan masih menerapkan sistem asrama yang terkontrol dan penuh dengan program-program keagamaan. Jadi menurutnya sangat tepat ketika Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia di dorong maju untuk berubah menjadi Universitas Islam Negeri. (Mun/Humas Publikasi)

 #BanggaIAINSurakarta