Launching Novel Cintaku Berlabuh di Pesantren karya Dr. Mudhofir Abdullah, Rektor IAIN Surakarta

novel

SINARCinta bukan untuk dibuang tapi dirawat sebaik-baiknya, sehingga melahirkan kebaikan-kebaikan. Itulah sepenggal kalimat yang ditemukan dalam novel cinta islami yang terbit Agustus 2016 ini. Bersamaan dengan Reuni Akbar Ikatan Keluarga Alumni IAIN Surakarta (IKANASKA), bertempat di gedung Graha IAIN Surakarta, Sabtu (20/8), Rektor IAIN Surakarta, Dr. Mudhofir Abdullah melaunching karya sastra pertamanya, Novel Cinta Islami yang berjudul Cintaku Berlabuh di Pesantren.

Berikut cuplikan kegalauan tokoh utama yang bernama Husen yang dikisahkan dalam Novel Cintaku Berlabuh di Pesantren.

Husen ingin menyatakan dengan tegas isi hatinya. Tapi Husen sangat hati-hati. Dia takut mengalami pengalaman serupa ketika cintanya ditolak Rahma. Seperti ubur-ubur yang selalu tarik-ulur dari lubang persembunyiannya, Husen selalu maju-mundur jika mau mengungkapkan kata-kata cinta.

Kali ini masalahnya lebih rumit lagi. Kehadiran Rani memunculkan harapan baru lain. Kepada siapa cintanya akan dilabuhkan? Kira-kira demikian ungkapan yang pantas disematkan pada Husen. Dia kini di persimpangan jalan. Rahma dan rani adalah jalan-jalan itu.

Temukan jawaban keputusan Husen dalam novel ini. Dr. Mudhofir Abdullah mengisahkan cinta segitiga antara Husen, Rahma, dan Rani dengan sangat apik. Mengajak pembaca untuk merenungkan filsafat cinta sejati, takdir, jodoh, dan isu-isu tentang perdebatan Islam, modernitas, hingga narkoba.

Novel ini diterbitkan oleh penerbit BukuKu, Surakarta dengan tebal 350 halaman. (Yin/Humas Publikasi). #BanggaIAINSurakarta

Baca juga: Rektor dan wakil rektor launching novel DISINI.