Mahasiswa SPI ikuti Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran

SINAR- Sabtu (31/8) Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) IAIN Surakarta mengikuti kegiatan Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran 1 Suro Wawu 1953 di Puro Mangkunegaran. Enam dari delapan mahasiswa SPI yang mengikuti kirab merupakan mahasiswa yang sedang magang di Rekso Pustoko Mangkunegaran. Bermula dari suatu tawaran dari Ibu Darweni, M.Hum selaku Kepala Bidang Manuskrip Rekso Pustoko yang menawarkan peserta magang mengenai kegiatan kirab. 

Deva mahasiswa asal Ngawi mengungkapkan bahwa alasan ia mengikuti kirab tidak lain karena ingin nguri-nguri budaya jawa dan tentunya menambah pengalaman bagi dirinya. Magang di Rekso Pustoko menjadi momentum yang tidak ingin ia sia-siakan untuk bisa mengikuti beragam kegiatan di Mangkunegaran, termasuk kegiatan kirab pusaka. Lima mahasiswa lainnya pun senada dan seirama dengan apa yang diungkapkan dengan Deva

Namun sebelum hari pelaksanaan kirab, Ibu Darweni menegaskan bahwa para calon peserta untuk mengindahkan beberapa tata cara dan aturan selama kirab berjalan. Seperti; bagi yang menginginkan mengikuti kirab wajib hukumnya menggunakan budaya jawa lengkap berwarna hitam. Kepala Bidang Manuskrip tersebut juga menegaskan bahwa peserta kirab dilarang keras mengenakan jarik bermotif parang. Motif tersebut hanya diperkenankan untuk kalangan kerajaan saja, tegasnya.

Berlanjut pada aturan berikutnya, peserta kirab tidak diperkenankan mengenakan alas kaki, mengobrol, dan bermain HP selama kirab. Hal tersebut tidak lain untuk mendapatkan kehikmatan dalam berdoa selama kirab. Selain itu mereka juga harus mengenakan pemanis berupa samir yang telah ditentukan oleh Mangkunegaran.

  Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran memiliki rute sebatas keliling beteng Mangkunegaran sebanyak satu kali dan berlangsung selama kurang lebih satu jam setengah. Dimulai pukul 19.30 dan selesai pukul 21.00 WIB. Tentunya hal ini berbeda dengan rute kirab pusaka Kasunanan yang memiliki rute yang cukup panjang dan memakan waktu yang cukup lama. Seusai pusaka diarak mengitari beteng, pusaka-pusaka tersebut dikembalikan ke dalem Puro Mangkunegaran dan peserta kirab pun diarahkan untuk memberikan salam hormat kepada Kanjeng Gusti Adipati Arya Mangkunegaran IX di Pendapa.   

Rosyadi mahasiswa SPI asal Temanggung merasa beruntung bisa bertemu dan memberikan salam hormat secara langsung pada KGPAA Mangkunegara ke IX. Meskipun ia bukan mahasiswa SPI yang magang setidaknya ia bisa turut berpartisipasi untuk ikut serta dalam kirab pusaka, katanya.(Zat/ Humas dan Publikasi)