Oleh: Ikhda Khullatil Mardliyah
(Apoteker Klinik Syifa Medica UIN RM Said Surakarta)
Obat keras memiliki logo berupa ingkaran merah dengan tepi hitam terdapat huruf K di tenganya. Arti logo ini menunjukkan arti bahwa obat yang diterima harus menggunakan resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan (obat ethical).
Cara mendapatkan obat ini bisa didapatkan keras harus didapatkan di apotek dan berasal dari resep dokter. Namun hal yang harus diperhatikan bahwa obat dibeli di tempat yang terjamin sehingga pasien mendapatkan obat dalam kondisi baik termasuk keadaan fisik dan kandungan kimianya yang belum berubah.
Cara menggunakan obat keras digunakan sesuai dengan sediaan yang ada. Dalam klinik Syifa Medica terdapat jenis obat oral yaitu obat yang masuk melalui mulut dan masuk ke system pencernaan. Dalam penggunaannya ada obat yang diminum sebelum makan maka digunakan 30 menit sebelum makan dan obat saat makan maka obat diminum saat makan bersama nasi atau jenis makanan lain dan setelah makan yaitu selang 1-2 jam setelah makanan masuk dalam tubuh. Selain itu ada penggunaan obat sesuai frekuensi obat, dimana arti 1×1 maka obat diminum selang 24 jam, untuk arti 2×1 maka diminum selang 12 jam dalam minum satu obat ke obat lain. Jenis penggunaan lain juga 3×1 berarti dalam penggunaannya diminum setiap obat dengan selang 8 jam.
Penggunaan lain yaitu obat topical seperti jenis salep, krim, dan gel. Penggunaan jenis sediaan ini digunakan sebelumnya kulit atau tempat yang akan diberikan obat harus bersih terlebih dahulu baru diberikan jenis obat tersebut dengan tipis-tipis atau sesuai edukasi apoteker. Penggunaan obat harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan aturan yang tertera dalam etiket.
Cara menyimpan obat bebas sesuai juga jenis sediaan yang ada sesuai yang ada dalam kemasan, fungsi penyimpanan ini juga akan mempengaruhi keefektifan obat tersebut. Obat dengan penyimpanan suhu ruang maka cukup disimpan di suhu ruang antara suhu 25-30 C dan untuk yang berada di suhu ruangan adalah jenis sediaan tablet atau sirup. Namun berbeda untuk jenis obat suppositoria berada di suhu dingin dan disimpan di pintu kulkas. Penyimpanan obat berfungsi agar obat yang kita akan konsumsi tidak rusak maka banyak obat yang tidak boleh terpapar oleh sinar matahari secara lansgung dan disimpan ditempat tertutup dan kering serta harus dijauhkan oleh jangkaian anak-anak.
Penyimpanan ini akan berpengaruh dengan kualitas obat nantinya. Beyond Use Date (BUD) yaitu batas waktu penggunaan produk obat atau tanggal yang digunakan untuk menunjukkan kestabilan obat dan memperhitungkan berapa lama suatu obat stabil setelah didistribusikan (*dibuka kemasannya) dan masing2 obat berbeda tergantung bentuk sediaan obat yang ada. Menurut USP795 dijabarkan sebagai berikut terkait penyimpanan obat dengan kasus BUD:
- Untuk formula non-aqueous dan solid formation – (tidak cair dan sediaannya padat, misal tablet atau puyer)Dibuat dari sediaan obat jadi tidak lebih dari 25% dari waktu kadaluarsa masing-masing bahan atau 6 bulan dari waktu peracikan, manapun yang lebih dulu tercapai.
- Dibuat dari zat aktif, tidak lebih dari waktu kadaluarsa masing-masing bahan atau 6 bulan dari waktu peracikan, manapun yang lebih dahulu tercapai.
- Untuk formula oral mengandung air – (masuk melalui mulut dan cair, misal sirup, elixir, suspensi) Tidak lebih dari 14 hari, disimpan dalam suhu dingin (2-8 derajat celcius).
- Untuk formula topikal/dermal yang mengandung air, untuk cairan mukosal, dan untuk sediaan semisolid – (untuk produk ke kulit, mengandung air, atau sediaan semi padat, misal salep, krim, pasta, gel) tidak lebih dari 30 hari.
Dalam proses membuang obat ini memiliki syarat yaitu dibuang Ketika obat telah kadaluarsa atau rusak maka obat tidak boleh untuk dikonsumsi lagi dan perlu dibuang. Pembuangan obat tidak boleh dilakukan secara sembarangan agar tidak disalahgunakan atau juga dimakan oleh orang yang tidak tau. Maka obat yang akan dibuang maka kemasannya terlebih dahulu dibuka, obat dibuang dalam rendaman air, lalu dipendam dalam tanah.
Jenis obat keras yang ada dalam Klinik Syifa Medica adalah sebagai berikut:
No | Nama Obat | Indikasi | Dosis | Aturan pakai | Efek samping | Perhatian |
1 | Acyclovir 400 mg | Infeksi herpes simplex pada kulit | 5x200mg interval 4 jam selama 5 hari Anak-anak diberikan setengah dosis dewasa | Setelah makan | Gatal, gangguan saluran cerna | Hati-hati untuk gangguan fungsi ginjal |
2 | Acetylcystein | Mengencerkan dahak atau lendir | 3×1 tab/hr | Setelah makan | Hipersensitif atau gangguan saluran cerna | Hati-hati untuk penderita asma dan tukak lambung |
3 | Acyclovir salep | Infeksi herpes simplex pada kulit | 5 kali per hari atau tiap 4 jam/hr selama 5 hari | Dioelaskan tipis pada area infeksi setelah kulit dibersihkan dan dikeringkan | Sensasi terbakar | Jangan gunakan pada selaput lendir dan bukan untuk pencegahan |
5 | Alletrol sm | Peradangan pada mata disertai infeksi bakteri | 3-4 kali/hr | Dioleskan di mata | Iritasi | Hanya untuk penggunaan luar |
6 | Allopurinol 100 mg | Gout/ asam urat | Dosis awal: 100-300mg/hr Sedang: 300-600g/hr Berat: 700-900mg/hr | Setelah makan | hipersensitif | Tidak boleh diberikan pada gout akut dan harus dihentikam jika timbul ruam atau alergi kulit. Hati-hati dapat mengganggu kemmapuan mengemudi |
7 | Allopurinol 300 mg | Gout/ asam urat | Dosis awal: 100-300mg/hr Sedang: 300-600g/hr Berat: 700-900mg/hr | Setelah makan | hipersensitif | Tidak boleh diberikan pada gout akut dan harus dihentikam jika timbul ruam atau alergi kulit. Hati-hati dapat mengganggu kemmapuan mengemudi |
8 | Amlodipine 5 mg | Hipertensi | Lazim: 5mg/hr Maks: 10mg/hr | Sebelum atau setelah makan | Sakit kepala, edema, lelah, mual | Hati-hati pengguna gagal ginjal, ibu hamil dan menyusui |
9 | Amoxicillin 500 mg | Infeksi | 250-500mg tiap 8 jam | Setelah makan | Mual, muntah, diare | Alergi terhadap penisilin atau sefalosporin |
10 | Asam mefenamat | Meredakan nyeri | Awal 500mg, selanjutnya 250mg tiap 6 jam | Setelah atau Bersama makanan | Mual, muntah, diare sakit pada punggung | Factor resiko kardiovaskular, gangguan hati dan ginjal, ibu hamil dan menyusui |
12 | Atorvastatin | Menurunkan kolesterol total, LDL | 10mg/hr, dosis harian 10-80mg | sebelum atau setelah makan | Konstipasi, dyspepsia, nyeri | Hati-hati untuk yang memiliki kerusakan hati |
13 | Azithromycin | Infeksi saluran nafas | 500mg/hr selama 3 hr | Bersama makanan | Mual, tidak nyaman di perut, muntah | Gangguan ginjal, hati berat, ibu hamil, menyusui dan lansia |
14 | Betametason cream | Eczema | Dioleskan 3-4 kali/hr | Oles tipis-tipis pada kulit | Perubahan atropik local kulit | Tidak boleh kontak dengan mata, hamil dan pemakaian jangka panjang |
15 | Bufacomb Ointment | Sariawan atau luka bibir | 2-3x/hr | Oles tipis pada daerah yang terluka | Supresi adrenal | Pada penggunaan lama menyebabkan kurangnya respon kulit |
17 | Cefadroxil 500 mg | Infeksi saluran nafas | 2x/hr 500mg | Setelah makan | Kram, nyeri perut, mual, muntah | Gangguan fungsi ginjal, colitis alergi penisilin |
18 | Cefixime 100 mg | Infeksi saluran kemih | >30kg 100 mg 1-2x/hr | Sebelum atau setelah makan | Hipersensitif, gangguan GI, pernafasan | Pasien alergi penisilin dan sefalosporin |
19 | Cendo Xitrol TM | Infeksi bakteri peka neomisindan | 1-2 tetes/jam siang hari dan 1-2 tetes/2 jam malam hari | Teteskan pada mata sakit | alergi | Hipersensitif terhadap komponen dan penyakit akibat virus |
20 | Ciprofloxacin 500 mg | Infeksi saluran nafas bawah | Dws: 500-750mg 2x/hr selama 7-14hr | Sebelum atau setelah makan | Mual, muntah, diare, nyeri perut | Hentikan penggunaan jika merasa nyeri dan radang |
21 | Comtusi Syrup | Batuk karena alergi | Dws: 4x2sdt (10ml) | Sebelum atau setelah makan | Mengantuk, lemas | Bisa menyebbakan kantuk jangan berkendara atau menjalankan mesin |
22 | Dexteem plus | Alergi | 1 tab setiap 4-6 jam | Setelah makan | Retensi cairan hidung tersumbat | Gagal jantung, hipertensi, DM. Jangan berkendara apabila menggunakan obat ini. |
23 | Diamicron 60mg | DM tipe 2 | 30mg/hari dan dosis maks 120mg/hr | Sebelum makan, telan utuh jangan dikunyah atau hancurkan | Hipoglikemia | Peningkatan risiko hipoglikemia pada malnutrisi |
24 | Eflagen 50 | Antinyeri RA | 1 tab 2-3x/hr | Setelah makan | Nyeri lambung, diare, mual, muntah, kram perut | Gangguan kardiovaskular, hipertensi, retensi cairan, gagal jantung |
25 | Erla Salep Mata | Konjungtivitas bakteri | Oleskan 3x/hr | Oleskan pada mata yang sakit | Anemia aplastic, ruam, utrikaria | Ibu menyusui, Wanita hamil, fungsi ginjal buruk |
26 | Erla Tetes Mata plus | Keratitis akut dan konjunctivitis akibat infeksi dan bengkak | 1 tetes 1-4x/hr | Teteskan pada mata yang sakit | Rasa terbakar pada mata dan pahit pada mulut | Jangan diberikan lebih dari 10 hari dan tidak untuk anak dinawah 2 tahun |
27 | Fargetik 500 mg | Antinyeri | 500mg/6 jam | Setelah makan | Muntah, diare | Hati-hati untuk Wanita hamil |
28 | FG Troches | Sariawan dan radang tenggorokan | 1-2 tab 4-5x/hr | Tablet hisap hingga larut seluruhnya | Black hairy tongue, mukos mulut berwarna kemerahan | Jangan mengkonsumsi lebih dari 1 minggu |
30 | Gabapentin 300mg | Obat antikonvulsan dan anti kejang | 900-1800mg/hr | Dapat diberikan Bersama makanan | Rasa kantuk | Penghentian terapi dilakukan secara bertahap 1 minggu dan jangan mengemudi karena efek ngantuk |
31 | Gemfibrozil 300 mg | hiperkolesterol | 2 kaps 2x/hr | Sebelum makan | Nyeri abdomen, apendisitis akut, dyspepsia, pusing | Fungsi hati dan ibu hamil |
32 | Gentamycin/ Gentalex | Pengobatan topical infeski | 3-4 kali | Dioleskan tipis pada daerah yang sakit setelah kulit bersih dan kering | Iritasi sementara | Hati-hati untuk ibu hamil |
33 | Glimepiride 2 mg | DM | 1-2mg/hr dan dosis maks 8mg/hr | Sebelum makan | Gangguan saluran cerna | Resiko hipoglikemia |
35 | Ibuprofen 400 mg | Nyeri | 200-250mg 3-4x/hr Dosis maks 2400mg/hr | Setelah makan | Pusing, sakit kepala | Tidak dianjurkan pada lansia, kehamilan, menyusui |
36 | Incidal OD | Alergi | 1tab 1x/hr | Sebelum atau setelah makan | Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering | Bersiko kejang, hati-hati untuk pasien gangguan hati, ginjal, lansia, ibu hamil, menyusui |
38 | Lapifed tab | Meringankan gejala oeradangan saluran pernafasan bagian atas | 3×1 tab/hr | Setelah makan | Mengantuk, tremor | Tidak boleh Bersama dengan penerima terapi obat antidepresan, penderita hipertensi, atau berat badan berlebih |
39 | Lerzin Syr | Antihistamin | 5ml-10ml 1x/hr | Sebelum makan | Sakit kepala, pusing, mengantuk | Gangguan ginjal, dan mengganggu kemmapuan mengemudi |
40 | Levofloxacin 500 mg | Infeksi bakteri | 500mg/hr 10-14 hr | Sebelum atau setelah makan | Mual, muntah, nyeri | Hati-hati untuk penderita gangguan ginjal, DM, system saraf pusat. |
41 | Mecobalamin 500 mg | Neuropati perifer | 3×1 kps/hr | Sebelum atau setelah makan | Nafsu makan berkurang, mual, diare | Hamil dan menyusui tidak dinajurkan |
42 | Mefinal 500mg | Antinyeri | 500mg-250mg setiap 6jam/hr | Setelah makan | Mual, muntah, diare | Kardiovaskular, gangguan hati, ginjal, ibu hamil dan menyusui |
43 | Metformin 500 mg | DM | 2x500mg Dosis maks 3000mg/hr dalam 3 dosis terbagi | Bersamaan makanan atau setelah makan | Gangguan saluran cerna | Mengganggu absorbs vit B12 |
45 | NaCL Infus 500 ml | Mengatur elektrolit | Bengkak | Hati-hati untuk pasien hipertensi, gagal jantung | ||
46 | Neuralgin | Nyeri | 3-4x 1 tab/hr | Setelah makan | Gangguan cerna | Hindari pada hamil trimester 3 dan pemberian Bersama NSAID lain |
47 | Neuropyron | Nyeri berat | 3x 1tab/hr | Setelah makan |
Agranulosi tosis | Tidak untuk penggunaan jangka lama |
48 | Nufacort cream | Nyeri inflamasi | 3-4x/hr | Oleskan tipis pada yang sakit | Kulit sensitif, ruam, iritasi | Alergi dengan hidrokortison |
49 | Omeprazole | Tukak lambung | 20mg 1x/hr hingga 8 minggu | Sebelum makan | hipomagnase | Menurunkan penyerapan vit B12 |
50 | Ondansetron 4 mg | Anti muntah pasca kemo atau operasi | 8mg 3x/hr | Dengan atau tanpa makanan | Sakit kepala, konstipasi, mengantuk | Hamil dan menyusui aman (B) |
51 | Primadex Syrup | Infeksi | 2-3x 1-2 sdt | Setelah makan | Anemia, skait kepala, saluran cerna | Alergi, asma |
53 | Ranitidine | Tukak lambung | 150mg 2x/hr | Bersama atau setelah makanan dan telan utuh | Sakit kepala, konstipasi | Gangguan fungsi hati, Wanita menyusui. |
54 | Rebamipide | Maag, tukka lambung, gastritis | 3×1 tab | Sebelum atau setelah makan | Konstipasi, mulut kering | Hamil, laktasi, lansia, menyusui |
55 | Salep Betason-N | Kortikosteroid oles, ekzema | 3-4x/hr | Oles tipis2 bagian kulit | Perubahan atropik lokal pada kulit | Hindari kontak mata dan kerusakan kulit yang berat |
56 | Salep Bevalex | Meredakan dermatosis | 2-3x/hr | Oles pada kulit yang radang | Iritasi, panas, gatal, kulit keirng | Pada wajah tidak boleh lebih 5 hari dna hindari pada bagian tubuh terluka dan tidka untuk mata |
57 | Salep Bioplacenton | Luka bakar | 4-6x/hr | Oleskan pada area melepuh setelah kulit dibersihkan | Kulit merah | Hentikan jika ada sensasi berlebih jangan gunakan pada kulit sekitar mata |
58 | Salep Hidrokortison | Colitis ulseratif | 2-3x/hr | Oleskan tipis pada bagian yang sakit | Iritasi lokal, rasa terbakar | Hindari penggunaan jangka panjang |
60 | Salep Nebacetin | Infeksi lokal pada kulit dan membran mukosa | Oleskan beberpa kali sehari | Oleskan tipis pada bagian yang sakit | Edema, gatal, sensitasi lokal | Pertumbuhan berlebih organisme yang tidak peka |
61 | Sucralfat Susp | Tukak lambung | 2 sdt 4x/hr selama 4-8 minggu. Maks 8sdt/hr | Dikonsumsi saat perut kosong (1jam sebelum atau 2 jam setelah makan( | Konstipasi, diare, mual, muntah | Digunakan 1 minggu setelah dibuka. Hindari pada gangguan ginjal yang berat dan untuk ibu hamil dan menyusui |
62 | Superhoid suppo | Analgesic hemoroid interna dan eksterna | 1 supp 1x/hr | Masukkan ke lubang anus | Dermatitik kontak | Digunkan setelah buang air besar |
63 | Vastigo | Vertigo perifer | 1-2 tab 3x/hr (6-12mg) | Setelah makan | Gangguan saluran cerna | Luka saluran pencernaan, asma, hamil, laktasi |
64 | Ziloven tab | Antialergi antiinflamasi | 4-8 mg/hr | Dengan makanan | Hiperpegmentasi, sakit kepam pusing |