Menghafal Al Qur’an Sejak Lulus SD, Hikmatul Jazila Daroini Terharu Menyandang Hafidzah Terbaik

Hikmatul Jazila Daroini – Wisudawati Tahfidz dan Terbaik

SINAR- Sesibuk apapun perkuliahan, Al Qur’ane kudu direkso kanthi nderes. nderes lan nderes (Al Qur’an nya harus dijaga dengan cara membaca, membaca dan membacanya). Pesan almarhum ayah dari Hikmatul Jazila Daroini tersebut menjadi pengingat dirinya untuk selalu nderes Al Qur’an. Menjadi Penghafal Al Qur’an adalah cita-cita keluarga. Sejak lulus SD bapak saya mengantarkan saya ke pondok untuk bisa menghafal Al Qur’an”, ucapnya.

Gadis dengan perawakan mungil ini merasa seperti mimpi, terharu dan bersyukur dalam sidang terbuka wisuda sarjana dan magister ke-40 IAIN Surakarta yang dilaksanakan Sabtu (6/4) ini, dirinya bersama 10 penghafal Al Qur’an lain bisa menyandang gelar sarjana. Ini adalah berkah dari menghafal Al Qur’an”, ucapnya penuh haru.

Hikmah sapaan akrab dari gadis mungil ini, menjalani aktifitas mahasiswa di Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir seperti mahasiswa lain. Hanya saja jika sudah sampai di pondok Pesantren al- Istiqomah asuhan oleh KH. Drs Ismail Thoyyib yang tidak jauh dari kampus IAIN Surakarta, dirinya bersama anak pondok juga punya aktifitas lain yakni mengajar TPA di Ponpes al- Istiqomah.

Hikmah juga aktif dalam organisasi intra kampus di Unit Kegiatan Mahasiswa JQH Al Wustha dan Pengurus HMJ bidang pendidikan. Selain menjalani aktifitas organisasi kampus, Hikmah pernah pula menjadi relawan di sebuah rumah baca di Kartasura. Dia juga pernah mengikuti perlombaan Musabaqoh Maqalah Qur’an (MMQ) sebuah karya tulis dengan tema tafsir Al Qur’an mewakili IAIN Surakarta di UIN Arraniry Aceh dalam kegiatan PIONER.

Baginya kuliah di IAIN Surakarta adalah bagian kehidupannya yang sangat berkesan. Sebagai Penghafal Al Qur’an dia selalu disupport oleh kampus. Dia dan kawan-kawan penghafal lainnya juga diberikan kesempatan yang sama seperti mahasiswa lain seperti berorganisasi, mengikuti lomba dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa.

Dengan predikat IPK 3,65 yang disandangnya setelah gelar sebagai penghafal dan penjaga Al Qur’an, Hikmah terpacu untuk melanjutkan studi lagi. Mengingat bahwa Ilmu Al Qur’an harus dibumikan agar semua manusia faham bahwa Islam datang sebagai Rahmat Untuk Seluruh Alam. (Gie/ Humas Publikasi)