SINAR – Formasi IAIN Surakarta telah melaksanakan salah satu program kerja unggulan yang diusung oleh Divisi Pemberdayaan Mahasiswa yakni makrab mahasiswa bidikmisi angkatan 2019. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu tanggal 18-19 Januari 2020 kemarin. Makrab kali ini mengusung tema “Merajut Mimpi Menggapai Asa Bersama Formasi Kita Bisa”. Maksud dari tema tersebut bahwa Forum Mahasiswa Bidikmisi merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa Bidikmisi untuk menggapai harapan-harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
Kegiatan inti di acara ini adalah penyampaian materi tentang sejarah dan perkembangan Formasi IAIN Surakarta oleh Nafi’ul Falah selaku alumni dan Ketua Umum Formasi yang pertama, serta penyampaian informasi-informasi mengenai beasiswa LPDP oleh Agung Novianto Margarena selaku alumni Bidikmisi IAIN Surakarta dan penerima Beasiswa LPDP. Acara kemudian dilanjutkan oleh pesi (pentas seni) dari perwakilan Mahasiswa Bidikmisi angkatan 2019 sebagai bagian dari malam pengakraban dan out bond pada hari ke dua.
Acara tersebut dihadiri oleh Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, P.R. Rudi Hartono, A.KS. Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa Mahasiswa Bidikmisi diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasinya, baik di bidang akademik maupun non akademik, serta bertanggungjawab pada amanah yang telah diberikan. Selain Bapak Rudi Hartono, acara juga dihadiri oleh beberapa alumni Bidikmisi IAIN Surakarta dan anggota Bidikmisi IAIN Surakarta angkatan 2016-2018.Kegiatan ini bertujuan untuk mengakrabkan atau meingkatkan rasa persaudaraan antar anggota Bidikmisi khususnya angkatan 2019. “Manfaatkan kegiatan makrab ini dengan sebaik-baiknya, semoga apa yang menjadi tujuan dari kegiatan makrab bidikmisi angkatan 2019 ini dapat tercapai” Tutut Wahyu Irawan selaku ketua panitia. Sementara itu, dalam sambutan Ketua Umum Formasi 2019 Arian Agung Prasetiyawan, yang diwakilkan oleh Koordinator angkatan 2016, Joko Wuryanto berpesan “Untuk keluarga baru Bidikmisi 2019 tetap bersinergi, terus semangat menggapai asa memutus mata rantai kemiskinan (miskin ilmu, miskin pengetahuan, miskin hati) dengan prestasi”.