Ngaji Bareng Kang Faqih-PSGA UIN RM Said

SINAR- Selasa (10/08), Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Raden Mas Said Surakarta berkolaborasi bersama Afkaruna.id melaksanakan kegiatan Talk show Ngaji Bareng Kang Faqih dalam Ngaji santai “Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah.”

Acara ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting dari pukul 19.30 – 21.15 WIB. Jumlah peserta yang hadir dalam Ngaji Online Bareng Kang Faqih pun cukup antusias yakni sekitar 118 peserta. Sebelum Talk Show dimulai, Dr. Zainul Abbas, M.Ag Selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut.

Ngaji santai kali ini dimoderatori oleh Siti Aminataz Zuhriyah (Peneliti PSGA). Ngaji tersebut menghadirkan Narasumber Dr. Faqihuddin Abdul Kodir atau yang familier disapa Kang Faqih. Beliau adalah pendiri Mubadalahnews.com sekaligus penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah!/. Kang Faqih atau sering disebut Bapak Mubadalah merupakan aktivis jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang memiliki gagasan untuk meluruskan bahwa perempuan bukanlah sumber fitnah.

Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan buku terbaru Kang Faqih Perempuan (bukan) Sumber Fitnah! Yang diterbitkan di media cetak Afkaruna.id. Buku ini ditulis dengan latar belakang simulasi Islam sebagai agama rahmatal lil alamin sebagaimana agama yang utuh, namun kerap kali dipandang keliru bahwa Islam hanya dilihat dari bacaan teks yang tidak lengkap dari keutuhan visi besarnya. Kekeliruan yang menyebabkan kesalahpahaman pun terjadi dan membuat pakem bahwa apa yang dipahaminya sudah sesuai dengan ajaran Islam.

Buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah! Berbicara tentang teks-teks hadist yang disalahpahami terkait isu-isu perempuan dengan perspektif dan metode mubadalah yang memandang laki-laki dan perempuan sebagai sama-sama hamba Allah dan khalifah-Nya di muka bumi ini. Relasi keduanya adalah kerja sama, saling mendukung dan saling menguatkan baik dalam hal-hal domestik rumah tangga, maupun sosial yang lebih luas, bukan kemudian asimetrus-hegemonik.

Ngaji santai ini berlanjut pada sesi tanya-jawab yakni seputar isu-isu yang tengah didiskusikan. Sebagian peserta menuliskan pertanyaan di kolom pesan, dan ada pula yang bertanya langsung secara (on cam). Selama diksusi berlangsung, banyak pertanyaan yang diutarakan para peserta pada kolom pesan, sehingga masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab karena waktu yang terbatas.

Sebelum Ngaji bareng Kang Faqih ditutup, moderator memberikan kesimpulan Ngaji secara singkat. Sehingga, harapannya ke depan masyarakat mulai paham bagaimana mengkorelasikan hadist-hadist yang dijelaskan dengan fenomena yang ada di dalam masyarakat. (Nughy/ Humas Publikasi)