PBAK IAIN Surakarta 2020, Kenalkan Tentang Ke-Islam-an, Ke-Indonesia-an Hingga Character Building Kepada Para Mahasiswa Baru

SINAR- Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2020 hari kedua dilaksanakan pada Kamis, 24 September 2020. Acara dibuka pada pukul 08.00 WIB. Pada acara ini, PBAK 2020 IAIN Surakarta juga dihadiri oleh 320 mentor atau kakak pendamping. Sama seperti dengan jumlah pada hari pertama, dimana 160 mentor melakukan secara daring dengan menggunakan via Zoom Meeting dan YouTube. Sisa dari jumlah tersebut, mengikuti PBAK 2020 secara offline di Graha IAIN Surakarta.

Protokol kesehatan tetap diterapkan oleh panitia dan mahasiswa pendamping yang melaksanakan PBAK 2020 secara online. Seperti, panitia menyediakan masker dan handsanitizer kepada semua panitia dan mahasiswa pendamping. Dalam menerapkan protokol kesehatan tersebut, jaga jarak sangat diperhatikan untuk keberlangsungan acara dengan lancar tanpa terkendala suatu hal apapun. Penerapan ini merupakan tindakan preventif untuk mendukung acara tersebut.

Pada hari kedua ini, acara diisi dengan pemberian materi dengan tema Keislaman, Ke-Indonesia-an, dan Character Building. Materi pertama yaitu mengenai Keislaman dimoderatori oleh Erwan Haryadi, mahasiswa prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES). Pemateri yang menyampaikan tema tersebut adalah Bapak Zaenal Muttaqin, S.Ag., M.A., Ph.D dan Sulhani Hermawan, M.Ag.

Materi keislaman, pemateri menyampaikan tentang Moderasi Beragama. Dimana Islam yang mengajarkan kedamaian, kerukunan tanpa adanya pemecahan pemersatuan. Islam yang baik adalah Islam yang dapat diterima oleh semua kalangan dengan penyampaian yang baik. Bapak Zaenal Muttaqin, S.Ag., M.A., Ph.D mengatakan bahwa “Moderasi dalam beragama ini selalu mengambil jalan tengah, moderasi bergama ini juga perlu diterapkan di IAIN Surakarta”. Moderasi di IAIN Surakarta juga harus digali dimana merawat keberagaman dengan kearifan lokal yang dimilikinya.

Materi keislaman selanjutnya disampaikan oleh Bapak Sulhani Hermawan, M.Ag. Beliau menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, atau agama kasih sayang. Beliau juga menyampaikan mengenai kata rahmat, dimana kata tersebut banyak digunakan dalam Al-Qur’an, dimana ayat yang banyak disebutkan ini adalah penting.

Sulhani Hermawan, M.Ag, juga membahas mengenai ayat-ayat dalamAl-Qur’an dan hadist Nabi SAW terkait dengan agama kasih sayang. Hal itu bisa diterapkan dengan memperbaiki hubungan dengan sesama, seperti mendoakan orang-orang terdekat kita. Beliau juga menjelaskan mengenai toleransi yang berkaitan dengan agama yang rahmatan lil ‘alamin.

Materi keislaman merupakan materi pada sesi pertama, dimana diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan yang diserahkan oleh ketua umum DEMA IAIN Surakarta yaitu Nurul Ahmad. Kemudian acara selanjutnya adalah dengan pemutaran video komedi yang sudah  dipilih oleh panitia.

Pada sesi ini dimoderatori oleh Aditya Putra Darmawan yang merupakan mahasiswa prodi Psikologi Islam. Materi keindonesiaan disampaikan oleh tiga pemateri diantara yaitu Dr. Ngatawi Al-Zastrouw atau Kang Sastro, Dr. Hj. Hafidah, S.Ag., M.Ag, dan Dr. Fauzi Muharrom, M.Ag.

Materi keindonesiaan yang pertama adalah Dr. Ngatawi Al-Zastrouw atau Kang Sastro yang merupakan seorang budayawan. Beliau menyampaikan secara virtual menggunakan via zoom. Beliau menyampaikan Indonesia merupakan suatu entitas yang terdiri dari berbagai keberagaman, sosial, politik dalam berbagai bidang. Beliau juga menyinggung mengenai Nusantara yang menggambarkan cultural. Beliau juga menjelaskan mengenai intoleransi, gerakan liberal-rasional, jenis-jenis liberalisme, kearifan lokal sebagai modal sosial. Beliau juga memaparakan bahwa kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia juga tercermin dalam pancasila. Kearifan lokal ini juga memiliki nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai nasionalisme, nilai persatuan, nilai keadilan sosial. (Gie/ Humas Publikasi)

Lihat dan Unduh Materi PBAK 2020 Hari ke-2: