Pemetaan Kompetitor Perguruan Tinggi (Bagian Keempat)

Oleh: Dr. H. Muhammad Munadi, M.Pd
(Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta)

Perguruan Tinggi dan Media Sosial

Kompetisi yang sangat ketat pada jenjang pendidikan tinggi diperlukan pemahaman pangsa pasar yang dibidik. Mau membidik golongan usia berapa harus sangat dipertimbangkan. Yang paling banyak dibidik adalah golongan usia lulusan jenjang pendidikan menengah. Posisi ini mengharuskan pengelola perguruan tinggi perku mencermati data  BPS (Harian Merdeka, 2018) bahwa anak muda pengguna internet mencapai 77,2 juta jiwa sudah menggunakan internet. Sebanyak itu yang memanfaatkan untuk media social atau jejaring social sebanyak 69,97 juta sedangkan untuk mendapatkan informasi atau berita sebanyak 60,92 juta. Hal ini diperkuat hasil temuan (Frederick & Run, 2018) menemukan bahwa siswa telah mengubah media sosial menjadi tren baru dalam mencari informasi dan menikmatinya. Data ini harus menjadi acuan bagi pengelola perguruan tinggi ketika membidik pangsa anak muda terutama mengemas media social untuk informasi atau berita perguruan tinggi yang menarik bagi mereka. Sealin itu, ketika membidik golongan ini maka yang paling perlu diperhatikan adalah kemudahan para calon mahasiswa mendapatkan informasi perguruan tinggi yang akan dituju. Disinilah perguruan tinggi harus memperhatikan trend pemanfaatan media social yang dipakai anak muda. Perguruan tinggi perlu membaca data berikut.


Gambar  1. Jumlah folloser twitter pada perguruan tinggi negeri dan swasta (lifepal, 2020)


Pemakaian twitter menurut gambar 1 dipakai untouk mengkomunikasikan informasi perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Follower yang paling banyak dimiliki oleh perguruan tinggi negeri yaitu sebanyak 1.200.000 dipegang oleh Universitas Indonesia.  Untuk perguruan tinggi swasta urutan pertama follower twitter dipegang Universitas Bina Nusantara. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pada urutan 17 dan 19 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kondisi berbeda ketika dilihat media sosial instagram berikut ini.


Gambar 2. Jumlah fans Instagram pada perguruan tinggi dan swasta (lifepal, 2020)


Follower instagram tidak sebanyak twitter dilihat dari gambar 2, UGM menempati peringkat pertama dengan jumlah follower 571.000 orang. Untuk PT Swasta ditempati Universitas Guandarma sebanyak 181.000 follower. PTKIN menempati nomer 14 yaitu UIN Syarif Hidayatullah dan nomer 20 ditempati UIN Sunan Kalijaga. Media sosial yang lebih lived  ataupun Live Streaming selain Instagram bisa melalui youtube. Gambarannya sebagai berikut.

Gambar 3. Jumlah subscriber youtube pada universitas negeri dan swasta (lifepal, 2020)


Gambar 3 menunjukkan bahwa youtube yang memiliki subscriber paling banyak adalah Politeknik Keuangan Negara STAN sebanyak 76200 untuk PT milik pemerintah, sedangkan milik swasta dipegang Universitas Muhammadiyah Surabaya sebanyak 21.200 orang. Untuk PTKN sebanyak 15.000 subscriber dipegang UIN Alauddin Makasar dan UIN Sunan Kalijaga memiliki subscriber 8.530 pada peringkat 19.

Gambar 1, 2, dan 3 perlu menjadi perhatian bagi pengelola PT bahwa perlu ada upaya yang serius dalam mengelola media sosial untuk mengkomunikasikan semua yang dimiliki (peringkat akreditasi nasional, gedung, program, mata kuliah, kegiatan ekstrakuriler, prestasi mahasiswa, dan tempat-tempat yang menarik di kampus) terutama kepada calon mahasiswa baru. Perguruan Tinggi bisa juga bisa mengkomunikasikan secara lived kegiatan Instagran TV, Instagram live dan youtube live yang penting bagi semua stakeholder internal maupun eksternal termasuk kegiatan knowledge sharing, proses riset dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa. Jika ini benar-benar dikelola secara professional, maka memudahkan proses penerimaan mahasiswa baru dan knowledge management.

Pengelolaan Media Sosial Secara Profesional

Media Sosial terutama yang bisa Live Streaming bisa menggeser media sosial konvensional. Para pemilik media konvensional sangat khawatir atas kondisi ini, sehingga ada gugatan dari pemilik raksasa media ke Mahkamah Konstitusi (MK). Akhirnya gugatan ini ditolak karena live streaming diantara salah satu bentuk kebebasan menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat secara cepat dan akurat. Berdasar hal tersebut PT harus menyiapkan tim kreatif untuk mengelola media sosial yang dimilikinya, baik berkaitan updating, content, maupun yang lainnya baik bersifat siaran tunda maupun live streaming. Inilah tantangan terberat dalam mengelola media sosial di PT dan diyakini Tim kreatifnya mampu berbuat lebih. Semoga.

Rujukan

Frederick, A., & Run, Y. (2018, August 30). Social Media Usability among University Student: A Case Study of Jiangsu University – China. Global Media Journal. Retrieved February 1, 2021, from https://www.globalmediajournal.com/open-access/social-media-usability-among-university-student-a-case-study-of-jiangsu-university-china.php?aid=87199

Harian Merdeka. (2018). 90 Persen anak muda di Indonesia gunakan internet untuk media sosial. Jakarta: Harian Merdeka. Retrieved Februari 1, 2021, from https://www.merdeka.com/peristiwa/90-persen-anak-muda-di-indonesia-gunakan-internet-untuk-media-sosial.html

lifepal. (2020, Juli 23). 20 Perguruan Tinggi Terpopuler di Media Sosial. Dipetik 08 05, 2020, dari https://lifepal.co.id/media/20-perguruan-tinggi-terpopuler-di-media-sosial/