Pisah Sambut Rektor IAIN Surakarta 2015-2019

SINAR – Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, melantik Dr. Mudhofir sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta periode 2015-2019 di Gedung Kementerian Agama Jakarta, Selasa (1/9).

Seremonial pisah sambut Rektor IAIN Surakarta 2011-2015 (Dr. Imam Sukardi) kepada Rektor IAIN Surakarta 2015-2019 (Dr. Mudhofir) berlangsung di gedung Graha IAIN Surakarta pada Senin (7/9). Pisah sambut sekaligus serah terima jabatan berjalan hikmat dan penuh suka cita dengan disaksikan oleh seluruh dosen, karyawan dan mitra kerja IAIN Surakarta.

Dalam sambutan akhir Rektor IAIN Surakarta periode 2011 – 2015 menyampaikan beberapa inovasi yang telah dicapai pada masa kepemimpinannya di bidang pembelajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, manajemen, serta kemajuan di semua unit kerja. Imam mengatakan, “Kedepan diharapkan secara kelembagaan dapat terus dikembangkan lagi dalam mewujudkan cita-cita menjadi UIN Surakarta yang unggul dan maju serta memiliki daya saing yang tinggi”. Tak lupa Imam mengucapkan selamat kepada Rektor IAIN Surakarta yang baru semoga bisa mengemban amanah ini menjadi lebih baik.

Sementara itu, Mudhofir mengucapkan selamat atas prestasi Rektor sebelumnya, dedikasi serta telah mengantarkan proses transisional ini dengan aman. “Ini merupakan sukses terbesar Rektor 2011-2015. Sejumlah 55 PTAIN se Indonesia memuji IAIN Surakarta terkait amannya proses transisi kepemimpinan yang berlangsung. Ini merupakan salah satu tradisi unggul yang baik yang patut kita jaga,” tutur Mudofir dalam sambutan perdananya menjadi Rektor baru.

Selain itu Mudofir juga mengajak para civitas akademik agar mengedepankan prasangka baik terhadap kepemimpinan yang akan berlangsung. “Mulailah kepemimpinan ini dengan prasangka baik yang artinya membenarkan pikiran baik, perilaku yang baik, produktifitas yang baik, kepuasan, sehingga akan menghasilkan pengakuan,” imbuhnya.

“Kami akan memulai kepemimpinan ini dengan baik, transparan, akuntabel, melanjutkan kepemimpinan yang baik, mengedepankan prasangka baik menjadi awal kerja yang baik untuk mencapai cita-cita yang unggul,” pungkasnya. (yin)