Prodi TBI FAB IAIN Surakarta Tandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan FHISIP Universitas Terbuka

SINAR- Dalam upaya mengimplementasikan program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengembangan Tri Dharma PT”, Prodi Tadris Bahasa Indonesia (TBI), Fakultas Adab dan Bahasa (FAB), IAIN Surakarta melakukan kerja sama dengan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka (UT). Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama antara keduanya secara virtual pada Kamis, (20/5).

Penandatanganan ini dihadiri oleh Dekan FAB IAIN Surakarta, Prof. Dr. Toto Suharto, M.Ag., Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan FAB, Dr. Muh. Fajar Shodiq, M.Ag., Kepala Program Studi TBI, Dr. Siti Isnaniah, M.Pd. Dekan FHISIP-UT, Dr. Sofjan Arifin, M.Si. Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja sama UT, Rahmat Budiman, S.S., M. Hum., Ph.D. Kaprodi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, Widyasari, S.S., M.Hum. Seluruh dosen TBI FAB IAIN Surakarta dan FHISIP Universitas Terbuka.

Dekan, FHISIP UT, Dr. Sofjan Arifin, M.Si. mengatakan bahwa FHISIP yang dikelola saat ini merupakan gabungan dari 3 fakultas, yakni ilmu sosial, hukum, dan politik. Jika ditotal, maka jumlah mahasiswa dari ketiga fakultas tersebut jumlahnya ribuan. “Kondisi ini berbanding terbalik dengan jumlah dosen yang dimiliki universitas, sehingga kami harus merekrut sekitar 2000 tutor yang berasal dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. Oleh karena itu, saya berharap fakta ini dapat ditindaklanjuti dalam bentuk program perjanjian kerja sama (PKS)” jelasnya.

Ia menambahkan, dengan adanya PKS ini akan terwujud kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat mutualisme bagi kedua belah pihak. “Jika memerlukan pendanaan dari UT, kami siap. Akan tetapi, jika dana berasal dari kami, maka ketua peneliti harus dari UT, karena kebijakannya seperti itu” imbuhnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Prof. Dr. Toto Suharto, M.Ag. mengatakan jika dikaitkan dengan kondisi daring di masa pandemi ini, maka UT tidak diragukan lagi karena sudah terbiasa, tinggal dikembangkan lebih lanjut.

“Kami berharap dapat belajar dari UT tentang pelaksanaan pembelajaran secara daring. Bagaimana mengatur strategi daring agar materi dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa. Kemudian dari kami, FAB menawarkan kerja sama dalam bentuk pengiriman dosen untuk dijadikan tutor, menulis modul sesuai keilmuan yang miliki, kolaborasi penelitian maupun kepenulisan jurnal ilmiah.” jelasnya.

Prof Dr. Toto Suharto, M.Ag. berharap perjanjian kerja sama ini tidak hanya sekadar hitam di atas putih, tetapi bagaimana tindak lanjut dari kerja sama ini. Dikatakan demikian, karena PKS akan berpengaruh pada penilaian asesor nantinya. Terlebih saat ini telah dicanangkan program MBKM.

Perlu diketahui bahwa tugas dan tanggung jawab para pihak dalam perjanjian kerja sama ini tertuang pada beberapa poin, yakni memberikan pelatihan kepada dosen yang menjadi tutor, penulis bahan ajar, dan penulis soal ujian, menyediakan tenaga tutor, penulis bahan ajar, penulis soal ujian, pembimbing tesis, dan pembimbing praktik mahasiswa, merancang desain penelitian kelembagaan dan bidang ilmu bersama, serta melakukan evaluasi kerja sama secara berkala. Dengan penandatangan ini, kedua belah pihak sepakat untuk mengimplementasikan program tersebut demi kemajuan lembaga.

Pada akhir acara, Wakil Rektor bidang Kerja sama Universitas Terbuka, Rahmat Budiman, S.S., M. Hum., Ph.D. berpesan bahwa setelah seremonial ini selesai, kedua belah pihak harus membuat roadmap yang jelas selama setahun ke depan, kemudian menentukan luaran yang dihasilkan. Harapannya, PKS ini akan membuka jalan kerja sama dengan program studi dan fakultas lain yang terdapat di IAIN Surakarta dan universitas di Indonesia secara umum. (Gie/ Humas Publikasi)

Sumber: Tiya Agustina