Prof.Dr. Azyumardi Azra: Tidak Ada Negara yang Memiliki Sistem Pendidikan Islam yang Lebih Besar dari Indonesia

SINAR-  Era industri 4.0 yang sudah di depan mata, mau tidak mau menuntut kita untuk lebih aktif progresif dalam mengikutinya. Namun terkadang kita bingung menghadapi dinamika percepatan teknologi masa kini. Untuk itu kita memohon kepada Prof. Azra yang telah menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta dua kali berturut-turut untuk membagikan arahan serta pengalamannya dalam menejemen kampus di era 4.0, ungkap Rektor IAIN Surakarta Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. memberikan sambutan dalam Diskusi ilmiah bertajuk Pengembangan dan Manajemen Kampus di Era Revolusi Industri 4.0.

 

Dimoderatori oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. H. Muhammad Munadi, S.Pd., M.Pd., acara yang mengundang Prof.Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE ini dihadiri oleh segenap pimpinan serta pejabat struktural di lingkungan IAIN Surakarta. Acara tersebut berlangsung di Ruang Sidang Senat Rektorat pada Jumat (6/7).

Mengawali arahannya Prof. Azra menyampaikan petikan ungkapan Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifudin, beliau menekankan agar senantiasa bersyukur dengan apa yang telah kita miliki dan apa yang kita capai, jangan gampang mengeluh, gampang komplain sehingga lupa untuk bersyukur. Sebab dengan bersyukur Insya Allah berkah akan mengalir lebih besar dan lebih banyak kepada kita. Selain itu beliau juga menekankan agar pemimpin itu selalu memberikan contoh yang baik mulai dari hal yang terkecil, dan juga pemimpin harus memberikan empati, karena di zaman ini sudah mulai jarang orang yang mau memberikan empati kepada orang lain.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa “Tidak ada negara yang memiliki sistem pendidikan islam yang lebih besar dari Indonesia, silahkan kalau ada Negara lain yang mengklaim namun faktanya Indonesia yang memiliki sistem pendidikan islam terbesar di dunia”.

Beliau juga menyampaikan di era industri 4.0 saat ini pemanfaatan teknologi membuat pekerjaan lebih terarah serta lebih efisien. Maka seharusnya tidak perlu terlalu banyak rapat, nanti malah terlalu banyak wacana malah tidak selesai-selesai, ujar beliau. Tantangan kedepan memang tidaklah mudah, namun kita harus selalu optimis bagaimana pengembangan kelembagaan, peningkatan kualitas pedidikan harus semakin baik, tutupnya. (Zat/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta