Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) IAIN Surakarta Kirim 10 Dosen Bahasa Arab Academic Recharging Mesir

SINAR- Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Surakarta mengirim 10 Dosen Bahasa Arab Ke Mesir dalam Program Academic Recharging. Dosen bahasa Arab yang dikirim belum pernah tinggal di negara-negara Arab Timur Tengah, untuk penguatan metode “Isma’ wa Takallam” .

Mereka tinggal di Ma’had Mu’allim al-Qur’an al-Karim, di Umroniah, Giza, Mesir selama satu bulan (tanggal 24 September sampai dengan 22 Oktober 2018). Program ini merupakan tindak lanjut dari MOU yang sudah dilakukan antara IAIN Surakarta dengan Ma’had Mu’allimil Qur’an Al-Karim di Umroniyah pada tahun 2017.

Rombongan dilepas oleh Rektor IAIN Surakarta pada tanggal 23 September 2018 di depan gedung rektorat kemudian sampai di Mesir tanggal 24 September 2018. Pada saat itu rombongan diterima langsung oleh Mudir Ma’had, Prof. Dr. Muhammed Muhammed Emam Dawood, didampingi oleh KBRI di Cairo, Dr. Usman Syihab, M.A. (Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo).

Sementara dari rombongan dari wakili oleh Drs. Abdullah Faishol, M.Hum. sebagai ucapan terima kasih, menyampaikan Vandel P2B, buku-buku karya dosen dan P2B. Kedatangan delegasi ini mendapat sambutan yang sangat baik dari Prof. Dr. Dawood selaku Mudir Ma’had dan Dr. Usman Syihab dari KBRI di Cairo. Selama di Mesir, peserta akan tinggal di Ma’had tersebut.

Program ini dikemas dengan model ad-Daurah at-Tadribiyah al-Murokkazah dengan metode “istima’ dan kalam”. Rangkaian kegiatan yang diberikan meliputi muhadharah ‘ammah sebagai pengantar metode Isma’ wa Takallam, metode Nurul Bayan, dan praktik “Isma’ wa Takallam” dalam kelompok-kelompok kecil.

Muhadaharah umum tentang “Arrad an al-Syubuhat” oleh Syeikh M. Emam Dawood sebagai manhaj Alqur’an, yaitu Aqli, Ilmi, Tarikhi, lughawi, dan maqashidi, sebagai landasan filosofis pentingnya metode “Isma wa Takallam”. Manhaj Alqur’ani dan tema “Arrad an al-Syubuhat” (menolak tudingan) sebagai bahan diskusi untuk penguatan metode al-kalam. Termasuk di antaranya adalah pengenalan metode “nurul bayan” lita’limi al-Quran sebagai dasar dari pengembangan al-nutqu (al-kalam) untuk pembelajaran bahasa Arab bagi anak-anak (pemula).

Kajian Ke-Islaman seperti maqashid al-syari’ah disampaikan oleh Syekh Jamal al-Din Qutub, mantan Rais (ketua) mufti Universitas Al-Azhar sebagai bahan diskusi. Setelah beliau menyampaikan kemudian peserta disuruh menuliskan dua halaman untuk dipresentasikan dan didiskusikan.

Rangkaian program pelatihan sangat padat, dimualai sesi pagi pukul 08.00-13.00, sore 16.00-17.30 dan malam 19.00-21.30 waktu setempat, kecuali hari Jumat. Hari Jumat diajak keliling untuk mengenal Mesir dari dekat dan sekaligus praktik berbicara. Dengan demikian para peserta secara intensif mendapatkan pembekalan yang cukup untuk penguatan keterampilan berbicara bahasa Arab fusha dan Amiyah dengan dipandu oleh para pengajar yang mayoritas berasal dari Universitas Al-Azhar di Cairo. Di antaranya adalah Dr. Aiman As-Sa’dany, Dr. Abdurrahman Handawy, Dr. Farikh, Dr. Hisyam Jazlun, Dr. Jamal Fauzi. Di samping itu juga ada Ustadzah Isra’ dan pengajar khusus metode baca Al-Qur’an Nurul Bayan sekaligus pimpinan dari Darul Ilmi wal Qur’an yang menguasai Qira’ah ‘Asyarah.

Kegiatan malam hari, yaitu penguatan dan praktik berbicara dilakukan dengan kelompok kecil, peserta sepuluh orang dibagi lima kelompok dan masing-masing kelompok dipandu seorang doktor. Muhadasah kelompok, dengan materi tentang kehidupan sehari-hari (pengalaman) mengeksplor pengalaman, mulai dari perkenalan diri, keluarga, tempat kerja, tentang negara dan seterusnya hingga persoalan-persoalan akademik, seperti membaca syair-syair moderen dan menjelaskan isinya, persoalan filsafat dan pemikiran Islam dan lain sebagainya. (Jumat, 28/9/2018). (Gie/Humas Publiaksi) #banggaIAINSurakarta #SuksesAPT-A

Sumber: https://p2b.iain-surakarta.ac.id/2018/09/