Putra Putri Lawu Goes to Karang Bangun, Satu dari Ratusan Program Mahasiswa KKN IAIN Surakarta

SINAR- Sabtu (28/7), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 37-38 Institut Agama Islam Negeri Surakarta, kembali merealisasikan salah satu program kerja besarnya dengan mendatangkan Putra Putri Lawu Karanganyar 2018 ke desa Karang Bangun kecamatan Jumapolo. Acara yang bertajuk “Putra Putri Lawu Goes to Karang Bangun” ini menghadirkan 4 orang perwakilan dari Duta Wisata Putra Putri Lawu Karanganyar, diantaranya adalah Adit (Juara I Putra Lawu), Juara III Putri Lawu, Juara Favorit, dan Juara Kepribadian.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk turut berkontribusi dalam menggali potensi-potensi di suatu daerah khususnya desa Karang Bangun, yang memang sebenarnya begitu banyak SDA yang dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai suatu aset. Mahasiswa ingin agar desa Karang Bangun lebih terexpose oleh publik, bahkan wisatawan. Karena selama ini kabupaten Karanganyar sendiri memang menjadi daerah pusat wisata dan kuliner, maka dari itu para mahasiswa ingin desa Karang Bangun turut menjadi bagian dari aset wisata kabupaten Karanganyar yang pantas untuk digali dan diberdayakan.

Kedatangan putra putri Lawu disambut baik oleh perangkat dan masyarakat desa Karangbangun. Setelah bercengkrama dengan kepala desa dan kepala dusun di posko KKN IAIN Surakarta kelompok 37-38, kegiatan ini diawali dengan berkunjung ke tempat-tempat budidaya jamur kuping milik beberapa warga dusun Ngawen desa Karang Bangun. Yang menariknya, Putra Putri Lawu mengunjungi ketiga tempat budidaya dengan berjalan kaki bersama kepala desa dan kepala dusun setempat, serta mahasiswa KKN. Budidaya jamur kuping ini juga menjadi salah satu potensi desa Karang Bangun sendiri, karena kualitas jamur kupingnya yang memang berbeda dengan daerah lain. Putra Putri Lawu bercengkrama dan bertukar ilmu dengan para petani jamur kuping. Salah satunya milik H. Arif, “ Terimakasih KKN IAIN Surakarta sudah mendatangkan para Putra Putri Lawu Duta Wisata kesini, jadi kami para petani jamur menjadi lebih percaya diri untuk bersaing di pasaran.” ujar Arif.

Perjalanan berlanjut ke Kelompok Wanita Tani “Mawar” di dusun Karang Bangun. Di rumah produksi KWT diperkenalkan berbagai macam produk Home Industry dan kerajinan, hasil karya anggota Kelompok Wanita Tani, mulai dari proses pembuatan, alat dan bahan, dan pengemasan produk. KWT “Mawar”dibentuk setengah tahun lalu dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan warga dan meningkatkan pendapatan keluarga. Produk KWT “Mawar” saat ini adalah kerajinan tangan dari bahan bekas dan beberapa produk diantaranya karak sehat, tepung mocaf, balung kethek, keripik singkong, bubuk jahe, dan bubuk temulawak. Dengan mengolah bahan-bahan alam yang tersedia di desa tersebut, diharapkan dapat menaikkan nilai jual. Namun, bahan-bahan alam belum semuanya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan produk KWT belum bisa menembus pasar. “Kami berharap Duta Wisata Karanganyar dapat membantu pengadaan pelatihan produksi dan strategi pemasaran produk”, ujar Bu Wiwik, ketua KWT Mawar. (Zat/ Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta

Sumber: Anastasia