Seminar Career Path Mizan Goes To IAIN Surakarta

SINAR- Serangkaian acara mizan goes to campus yang bekerjasama dengan Pusat Kajian Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) mencapai puncak pada seminar career path Rabu, (10/1) dengan tema membahas seluk beluk dan seputar karir di dunia penerbitan. Meskipun perkuliahan di kampus sedang libur, seminar yang berlangsung di Graha IAIN Surakarta ini penuh sesak oleh ratusan mahasiswa.

Rektor IAIN Surakarta Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini, meskipun libur mahasiswa tetap semangat dan antusias mengikuti seminar. Beliau juga menyampaikan

Menulis merupakan bernalar yang benar, menulis memang berat karena menulis harus diawali membaca yang berat pula apalagi dengan era digital seperti ini cenderung membuat orang malas membaca buku karena semua telah tersedia pada gadget masing-masing. Namun kalau saya pribadi cenderung lebih suka membaca buku ketimbang dari gadget karena lebih praktis tidak perlu charge ulang karena tidak akan pernah kehabisan batrey. Mudhofir berharap kegiatan semacam ini dapat menggiatkan mahasiswa untuk hobi membaca maupun menulis dan kedepan tidak hanya kepada mahasiswa tetapi juga pada dosen.

Pembicara pertama Salman Faridi selaku CEO Bentang Pustaka Yogyakarta yang merupakan anak perusahaan termuda di mizan, beliau banyak memaparkan tentang proses lahir dan berkembangnya penerbit mizan yang telah 35 tahun berkecimpung di dunia penerbitan. Bagaimana membuat sebuah tulisan dari awal sampai tulisan tersebut layak edar. Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa dalam konteks sekarang ini, di mana media-media sosial banyak bermunculan, menjadi salah satu pemicu dalam lahirnya karya-karya yang diterbitkan. Banyak tulisan di wattpad, twitter, facebook, dan media sosial lainnya, yang kemudian diterbitkan oleh suatu penerbit dan menjadi menarik sehingga memberikan keuntungan bagi penerbit tersebut” katanya.

Tidak kalah menarik pembicara kedua Dr. Islah Gusmian merupakan dosen IAIN Surakarta yang telah lama berkecimpung di dunia tulis menulis. Beliau memulai pemaparannya dengan menceritakan pengalaman beliau yang sudah aktif berperan dalam dunia penerbitan sejak masih duduk di bangku perkuliahan. Beliau diberi modal oleh kakaknya berupa mesin ketik dan kamera yang sampai saat ini masih disimpannya sebagai saksi sejarah perjalanan hidupnya. Islah memberi pesan kepada mahasiswa “Buku merupakan nafas mahasiswa dan kalau ingin di kenal maka menulislah”. (Zat/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta

Dok: Nugroho