Sharing Kerjasama Pendidikan Dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia Di Phnom Penh Kamboja

SINAR- Senin (29/4) Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta kunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh Kamboja. Kunjugan ini disambut langsung oleh Duta Besar Indonesia di Phnom Penh, Bapak Y.M. Sudirman Haseng dan Ibu Made Santi Ratnasari selaku Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya. IAIN Surakarta yang diwakili oleh Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. selaku Rektor, didampingi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. H. Syamsul Bakri, M.Ag., Kabag Akademik dan Kemahasiswaan H. Pudji Rahardjo Rudi Hartono, AKS. kasubag kemahasiswaan dan kerjasama Muntafi’ah, S.E beserta beberapa staf bagian kerjasama. Kehadiran mereka mengunjungi KBRI di Phnom Penh bertujuan untuk sharing dengan KBRI di Phnom Penh Kamboja mengenai Kerjasama Pendidikan.

Pada kesempatan ini Rektor IAIN Surakarta, Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah untuk mengenalkan Indonesia melalui lembaga pendidikan, di antaranya pemberian akses mahasiswa asing (dari Luar Negeri). IAIN Surakarta mengawali mandat pemerintah melalui Thailand, Filipina, dan tahun ini Kamboja. Melalui pemberian beasiswa, asrama, SPP Rp. 0,- kepada 3–5 orang mahasiswa asing, diharapkan akan ada multi efek mengajak teman dan saudara belajar di Indoesia (IAIN Surakarta). Dengan demikian secara otomatis terjadi pengenalan budaya Indonesia.                

Duta Besar menyambut baik akan kunjungan dan jalinan kerjasama IAIN Surakarta melalui berbagai kerjasama. Sebagai tantangan dan potensi untuk studi lanjut dari Kamboja ke Indonesia, di antaranya adalah: 1) transportasi, karena belum tersedianya penerbangan langsung, diinformasikan bahwa Citilink segera membuka jalur penerbangan Jakarta–Phnom Penh PP; 2) Kemudahan teknis keimigrasian dan administrasi kampus (semua sudah diurus pihak kampus) mahasiswa datang tinggal belajar; 3) telah banyak madrasah (berkembang) di Kamboja. 4) Terdapat pusat budaya Indonesia; 5) Bisa bersinergi dengan Kamboja Islamic Center; 6) Kebijakan Pemerintah Kamboja tentang Master Plan Islamic Education; 7) Wahana Education Fair pada bulan Agustus 2019. Jika tantangan dan potensi itu dapat dikelola, maka Indonesia akan menjadi destinasi studi lanjut bagi putra putri Kamboja. (Gie/Humas Publikasi)