Sufi Healing: Integrasi Tasawuf dan Psikologi dalam penyembuhan Psikis dan Fisik

SINAR- Buku ini secara garis besar menjelaskan tentang konsep tasawuf dan bagaimana dinamika tasawuf dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini menarik keterkaitan tasawuf dengan ilmu psikologi serta berusaha untuk memperkenalkan tasawuf sebagai psikoterapi. Dalam buku ini memfokuskan pada nilai nilai tasawuf sebagai media terapi untuk penyembuhan dan kesehatan. Teknik penyembuhan ini mengacu pada spiritualitas dapat menjadi teknik pengobatan segala jenis penyakit baik mental ataupun psikis. ‘

Buku setebal 202 halaman hasil karya dari Prof. Dr. KH. Syamsul Bakri, M.Ag (Dosen Tasawuf) dan Ahmad Saifuddin (Dosen Psikologi) yang diterbitkan oleh Rajawali Press, 2019, Depok, Cetakan Pertama dapat menjadi bahan bacaan bagi cendekiawan maupun para mahasiswa yang ingin mengetahui konsep tasawuf yang diimplementasikan dalam ilmu psikologi. Manfaat tasawuf dan psikologi dalam penyembuhan penyakit psikis maupun fisik juga dapat dirasakan dengan memadukan keduanya.

Tasawuf secara terminologis adalah perilaku orang-orang yang hidup dalam kesederhanaan yang mengupayakan kesucian jiwa, menekan nafsu dan berjuang di jalan Allah SWT dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Target utama dari ajaran tasawuf adalah berusaha mencapai status penghambaan yang mulia sehingga memperoleh kesadaran baru dalam kehadiran Tuhan. Dalam pandangan tasawuf sebagai ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi empat yaitu syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. Syariat berarti jalan yang sudah digariskan Tuhan untuk mencapai kehidupan pribadi yaitu berupa undang-undang dan konstitusi agama. Tarekat adalah praktik dari tasawuf yaitu jalan batin yang merupakan anak jalan dari jalan utama (syariat) yang menjadi tempat berpijak seluruh muslim. Selanjutnya yaitu hakikat yang berfokus kepada kebenaran sejati dari sholat. Hakikat ini berarti kita dapat menikmati pelaksanaan sholat sebagai ibadah. Makrifat berarti mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Makrifat merupakan pengenalan hakikat ketuhanan.

Sufi healing sebagai psikoterapi kejiwaan berarti meningkatkan ketrampilan seseorang dalam mengatasi gangguan dalam kehidupan sehari-hari yang mengacu pada sifat sufistik. Lebih lanjut, sufi healing sebagai modalitas yaitu ketika individu telah mencapai sifat-sifat sufistik maka hal tersebut dapat menjadi modal bagi dirinya menghindarkan gangguan yang pernah ada. Pendekatan sufi healing dapat dilakukan dengan banyak cara seperti zuhud sebagai psikoterapi, kanaah sebagai psikoterapi, puasa sebagai psikoterapi, sholat sebagai psikoterapi dan dzikir sebagai psikoterapi.

Tantangan implementasi dari praktik sufi healing di masyarakat adalah kurangnya implementasi prinsip kedalaman masalah dalam psikoterapi. Dalam praktik sufi healing juga perlu diterapkan standardisasi yang tepat. Psikoterapis perlu membangun kualitas diri dan meningkatkan ketrampilan seputar sufi healing. Psikoterapis juga diharapkan dapat mengkolaborasikan pemahaman sufi dengan ilmu pengetahuan psikologi modern. (Nughy/ Humas Publikasi)

Sumber: Safa