Talkshow Trik Jitu Bisa Kitab Kuning Bareng Fatawa

SINAR – Kamis, (9/5) Lembaga Semi Otonom (LSO) Forum Fatwa Mahasiswa Fakultas Syariah (FATAWA) adakan Ngabuburit dan Talkshow Trik Jitu Bisa Kitab Kuning. Kegiatan ini diadakan di Gedung Pendidikan Fakultas Syariah.

Acara ini diselenggarakan untuk menumbuh kembangkan kompetensi mahasiswa dalam pengusaan kitab kuning. Karena kitab kuning merupakan ruhnya dari mahasiswa Fakultas Syariah.

Acara ini di moderatori oleh Dimyati, dan diikuti oleh sekitar 70 peserta. Tidak hanya dari mahasiswa Fakultas Syariah, Nampak hadir juga mahasiswa dari fakultas lain seperti dari Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD).

Talkshow ini merupakan agenda pertama setelah LSO FATAWA terbentuk, ujar Nurul Ahmad selaku ketua FATAWA. Sebagai LSO baru, FATAWA masih terasa asing bagi mahasiswa FASYA. Lebih lanjut, Ahmad kemudian sedikit memperkenalkan kepada peserta tentang LSO FATAWA ini.

Luthfi Rahmatullah S.Th. M,Hum, dihadirkan dalam talkshow kali ini. Beliau merupakan dosen fakultas syariah IAIN Surakarta.

“Kitab kuning itu bisa dinamakan kitab kuning karena memang ditulis di kertas yang berwarna kuning”, tegas Luthfi mengawali paparannya. Terdapat tiga jenis penulisan kitab kuning yakini matan, syarh dan hasyiah.

Matan adalah kitab yang ditulis secara ringkas, kemudian syarh adalah kitab yang ditulis untuk mengulas ataupun menjelaskan dari matan atau mukhtasar. Sedangkan hasyiah adalah penulisan kitab fiqh yang berbantuk Ta’liq (komentar) atau Mulahazhat (catatan) yang dilakukan terhadap sesuatu syarh.

Tidak hanya sebatas memperkenalkan kitab kuning kepada mahasiswa, juga mengajak mahasiswa untuk ngaji bareng salah satu kitab kuning yakni kitab Safinatun Najah tentang bab puasa.

Ada sembilan hal yang membatalkan puasa dan sembilan orang yang boleh tidak berpuasa. Sembilan hal yang membatalkan puasa diantaranya memasukkan sesuatu di lima lubang yang ada di tubuh, muntah, bersenggama, gila, pingsan, keluar mani, haid dan nifas serta murtad.

Sedangkan sembilan orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa diantaranya adalah anak kecil, orang gila, orang sakit, orang tua, haid, nifas, menyusui, hamil dan musafir, tegas Luthfi dalam akhir paparannya. Sebelum Talkshow berakhir, semua hadirin melantunkan Asma’ul Husna bersama-sama dengan nada yang merdu kemudian acara ditutup dengan mujahadah atau doa bersama yang dipimpin oleh Luthfi Rahmatullah S.Th M,Hum. Acara kemudian diakhiri dengan buka bersama. (Gie/Humas Publikasi)

Sumber: Anissa Widiyastuti