“Tantangan Islam di Dunia Yang Berubah”, Buku Karya Prof. Mudofir Yang Mampu Menjadi Panduan Bagi Cendekiawan Muslim Dalam Menhadapai Perubahan Dunia

SINAR- Dilihat dari judulnya, buku ini sedikit banyak berisi tentang hal-hal baru yang harus dijawab oleh Islam baik sebagai agama maupun sebagai inspirasi kehidupan sosial. Hal-hal baru tersebut, berdasarkan urain judul, adalah seputar Open Society, Digital, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim. Prof. Dr. H. Mudofir Abdullah selaku penulis mengajak pembaca untuk memahami gagasannya melalui lima bab yang kesemuanya memuat hal-hal penting.

Pada bagian pertama penulis menguraikan fenomena terkini dalam dunia Islam secara internal. Pembahasannya diawali posisi Islam di dunia yang berubah dan dinamika arab spring. Kemudian penulis menalaah prediksi-prediksi masa depan dengan data kredibel dari berbagai penulis kenamaan seperti Huntington, Farrukh Saleem, hingga sejarawan milenial Yuval Noah Harari.

Bagian selanjutnya penulis mulai memasuki kajian yang lebih kompleks lagi, yakni kajian seputar masyarakat terbuka (open society) dan perdebatannya. Penulis juga mencoba menganalisa keterhubungan masyarakat terbuka dalam konteks masyarakat muslim. Beberapa hal yang diulas dari bab ini adalah analisa sosial atas negara-negara yang punya kesan “tertutup” dengan model kepemimpinan macam Hitler, teori kritis Marx, hingga keterbukaan masyarakat yang mulai masuk ke era demokrasi digital. Yang menarik dari bab dua ini adalah penulis memberikan pertanyaan menggelitik seputar sebenarnya “Apakah Teologi Masyarakat Terbuka?”.

Bagian-bagian akhir, atau bagian tiga, empat, dan lima, yang saling memiliki keterhubungan, secara berurutan penulis membawa pembaca semakin masuk ke dalam untuk membahas Islam dan tantangan masyarakat digital. Penulis mengharapkan hal-hal yang baru secara teknologi itu bisa diseleraskan dengan nilai-nilai Islam dengan bahasa teologisasi digital beserta umatnya. Sebelum kemudian, masuk ke bagian keempat, penulis mulai mengkritisi penyebab munculnya benturan-benturan peradaban yang telah dibahas tadi dengan pisau analisis the Clash of Civilization milik Huntington.

Di akhir bagian buku ini, buku yang berisi 180 halaman, penulis lantas menawarkan gagasan-gagasannya. Tidak seperti kebanyakan buku lain yang menaruh kesimpulan di bagian akhirnya, buku ini justru menawarkan gagasan besarnya di akhir. Gagasan yang paling penting dari penulis adalah gagasan untuk melakukan transformasi terhadap cara hidup dan berpikir masyarakat muslim. Gagasan itu muncul dari analisa penulis terhadap sains dan dugaan adanya kemunduran Islam akibat berkembang pesatnya kebangkitan barat. Mengingat betapa menarik, kaya akan pengetahuan, dan transformatifnya isi buku ini maka semoga buku ini dapat menjadi panduan bagi cendekiawan muslim dalam memahami tantangan-tantangan yang harus dijawab Islam dalam menghadapi dunia yang berubah. (Nughy/ Humas Publikasi)

Sumber: Atika Zulfa