The 20th AICIS, Menyoal Moderasi Beragama dalam Kajian Reactualization of Fiqh: Islam and Public Policy

SINAR- Menarik untuk menyimak apa yang akan dibahas para akademisi dunia mengenai Moderasi Beragama dalam Kajian Reactualization Of Fiqh. Perubahan pelaksanaan tata peribadahan yang menjadi “tidak biasanya” akibat pandemi covid-19 yang telah menjalar ke seluruh belahan dunia mengakibatkan adanya perubahan yang tidak biasanya tersebut.

Selama lima hari, 25-29 Oktober 2021 Solo akan menjadi tempat berkumpulnya para pemikir dunia yang akan membahas berbagai persoalan Islam and Public Policy yang telah terjadi di seluruh dunia. Solo akan menjadi tuan rumah tempat berkumpulnya para akademisi kelas internasional untuk membahas hal tersebut dalam kajian internasional The Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS).

Tajuk Moderasi Beragama dalam Kajian Reactualization of Fiqh: Islam and Public Policy diusung pada 20 tahun penyelanggaraan AICIS, Solo. Kondisi pandemi seperti ini, membuat pelaksanaan sedikit berbeda dengan banyak sentuhan teknologi informasi di dalamnya.

Akan ada dua Keynote Speaker diantaranya Pengeran Muhammad Bin Zayed (MBZ) putra Mahkota UEA. 2 keynote speakers, 10 speakers Plennary session, 470 speakers Parallel session, 9 speakers book discussion dan 10 speakers On stage Discussion akan menjadi rangkaian AICIS ke 20 ini.

Pemerintah Kota Solo dibawah kendali Mas Walikota Gibran Rakabuming Raka telah menyediakan berbagai setting tempat yang mendukung acara ini. Namun dibalik itu semua, dari berbagai perjalanan sejarah, Solo menyediakan horison aura keberagaman yang menjadi tempat yang tepat penyelenggaraan AICIS ke-20, seperti tema yang diusung Moderasi Beragama dalam Kajian Reactualization of Fiqh: Islam and Public Policy. (Nughy/ Humas Publikasi)