Transformasi menuju UIN, IAIN Surakarta perkuat paradigma keilmuan

IMG_9770 editSINAR– Institusi pendidikan tinggi saat ini tidak bisa menghindar lagi dari persaingan dan tantangan perubahan zaman. Kebutuhan masyarakat akan ilmu agama, pengetahuan dan teknologi yang semakin berubah dan kompleks itu pula yang harus dijawab oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Oleh karena itu Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta selenggarakan seminar penguatan paradigma keilmuan di Gedung Pascasarjana lantai 4, Rabu (2/3).

Paradigma keilmuan yang menjadi dasar dari suatu institusi pendidikan tinggi dalam mengembangkan kapasitas keilmuannya menjadi sangat penting untuk dirumuskan dan disepakati bersama. Apalagi transformasi dari status sebagai IAIN menuju Universitas Islam Negeri (UIN) mensyaratkan adanya dasar paradigma keilmuan yang terintegrasi dan berkarakter, akan tetapi penentuan model paradigma keilmuan yang sesuai membutuhkan proses yang panjang. “Seminar ini adalah sebagai tindak lanjut dari seminar dan berbagai diskusi di konsorsium keilmuan IAIN Surakarta yang telah mendatangkan 8 pembicara mengenai paradigma keilmuan yang akan dikembangkan di IAIN Surakarta. Sehingga diharapkan akan mengerucut pada satu kesepakatan bersama” ujar ketua LPM Dr. Muh. Nashiruddin, S.Ag.,M.A,M.Ag.

Dalam mengembangkan paradigma keilmuan itu, perlu juga sekiranya untuk menonjolkan ciri khas yang berbeda dari PTKIN yang lain di mana menurut wakil rektor bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan IAIN Surakarta Dr. Muhammad Munadi, M.Pd, banyak UIN yang mengembangkan fakultas-fakultas ilmu murni, tetapi belum ada yang membuka fakultas yang berkaitan dengan keilmuan praktis untuk mengembangkan potensi daerahnya seperti pengelolaan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal itu sangat penting mengingat bahwa Indonesia adalah Negara Agraris.

Sebagai narasumber pada seminar ini Prof. Akh.Muzakki,M.Ag, Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D. dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, menyampaikan bahwa untuk menuju UIN yang berkarakter kuat, paradigma keilmuan yang dikembangkan oleh IAIN Surakarta harus terlihat jelas baik itu di logo, fisik bangunan dan juga implementasinya dalam kurikulum pembelajaran. “untuk merealisasikan itu dibutuhkan dukungan yang penuh dari pimpinan, sidang senat dan civitas akademika yang ada di kampus ini” pungkasnya.(Mun/Humas Publikasi)