Tulisan Rektor IAIN Surakarta Mudofir tentang pidato penutupan Rakernas di Shangri La Hotel Jakarta ditanggapi Kemenag


Rektor IAIN Surakarta Mudofir Abdullah. (foto: rusdi)

Tulisan Rektor IAIN Surakarta, Dr.H. Mudofir, S.Ag., M.Pd yang mengomentari tentang pesan-pesan Menag Lukman Hakim Saifuddin (LHS) dalam Rakernas di Shangri La Hotel Jakarta, Jumat (25/01) lalu yang ia tuliskan melalui website resmi IAIN Surakarta www.iain-surakarta.ac.id dengan judul Moderasi Agama – Pesan Menag LHS dalam Rakernas 2019 disikapi dengan bijak oleh Kemenag RI.

Dirilis dari https://kemenag.go.id , Rektor IAIN Surakarta, Mudofir menjadi salah satu dari public opinion maker. Disebut dalam tulisan news dengan judul Pejabat Kemenag: antara Dedikasi dan Public Opinion Maker Mudofir bersama Rektor di Perguruan Tinggi lain harus menjadi
public opinion maker/leader. 

Perlunya debirokratisasi kampus untuk mengoptimalkan peran para rektor sebagai public opinion maker/leader”, ucap Azyumardi Azra. Sedangkan Inayah Wahid berucap bahwa pentingnya memahami generasi millineal untuk menutup gap persimpangan antar generasi. Dan semua ide besar dari para narasumber yang hadir, menurut Menag, harus ditujukan untuk memperkuat mantra moderasi beragama, kebersamaan, dan integrasi data.

Hal ini pula yang menjadi perhatian dari Mudofir. Secara keseluruhan, pidato Menag LHS di Shangri La Hotel lalu mewakili kehendak kuat agar mantra moderasi menjadi kesadaran bersama para elit agama, elit masyarakat, dan umat untuk diejawantahkan dalam kehidupan. Mudofir dan Menag LHS sepakat bahwa ada kegelisahan di tengah-tengah kecanggihan media sosial. Moderasi beragama belum memperoleh ruang tumbuh yang besar akibat serangan generasi milineal yang sebagian besar lebih suka informasi serba instan dan hoaks. Karena itu, PTKIN yang punya otoritas keagamaan perlu ikut serta dalam merespons gerakan anti-tesis moderasi yang kini telah mengisi ruang-ruang publik dan digital. Tulisan yang disampaikan oleh Mudofir dalam website resmi IAIN Surakarta menjadi pesan untuk para elit agama dan elit masyarakat untuk bersama-sama Memoderasi Keberagamaan untuk Kebersamaan Umat. (Gie/ Humas Publikasi) #banggaIAINSurakarta