UKM JQH Al-Wustha IAIN Surakarta Gelar Pengajian Akbar Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

SINAR- Pengajian Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini diselenggarakan oleh UKM JQH AL-Wustha bekerja sama dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) beserta Takmir Masjid Imam Bukhari IAIN Surakarta. Acara ini diselenggarakan Selasa, (5/12) ini merupakan acara puncak dari serangkaian acara dalam menyambut maulid Nabi Muhammad SAW.

Pengajian akbar ini dilaksanankan di Gedung Graha IAIN Surakarta yang dihadiri oleh para dosen diantaranya bapak Dr. Zainul Abbas, M.Ag. bapak Abdul Ghofur, M.Ag. dan bapak Drs. Subanji, M.Ag., juga dihadiri warga sekitar dan segenap tamu undangan yang diantaranya dari pondok- pondok pesantren yang ada di sekitar kampus IAIN Surakarta. Acara ini dihadiri lebih kurang 350 jama’ah.

Acara ini dimulai pukul 20.30 WIB. Dimulai dengan sambutan dari ketua panitia yaitu saudara Alif Udiyono. Alif mengucapkan rasa terima kasih kepada para jama’ah yang berkenan hadir dalam pengajian akbar tersebut. Kemudian selanjutnya sambutan dari bapak Drs. Subanji, M.Ag., selaku dosen IAIN Surakarta. Beliau menyampaikan tentang bagaimana kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pengisi mauidoh hasanah pada pengajian akbar tersebut adalah Habib Ahmad Syarif Mulachela dari Bekangan, Sukoharjo. “Sebagai manusia harusnya selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah”, ucapnya di awal tausiyah. Terkadang manusia itu lalai terhadap nikmat Allah seperti nikmat bernafas, melihat, mendengar dan lain-lain.” Memang benar, karena manusia memang cenderung lalai dan jarang bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah, meskipun nikmat terkecil sekalipun”, tambahnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa penting bagi kita untuk mencintai Rasulullah SAW. Mencintai Rasulullah adalah suatu keberuntungan. “Besuk yang akan kita andalkan di akhirat adalah cinta kita kepada Allah dan Rasulullah. Bukan sholat, puasa, zakat dan sebagainya. Karena itu semua merupakan kewajiban kita terhadap Allah. Maka beruntunglah orang-orang yang mencintai Rasulullah.

Nah, duduknya kita di sini adalah kita belajar cinta kepada Rasulullah.”Memang kita seharusnya menambah amalan-amalan kita di dunia. Jangan hanya mengerjakan perkara wajib saja, karena itu memang kewajiban kita. Tapi kita juga harus menambah amalan sunnah, seperti bersholawatan kepada Rasulullah. Dengan bersholawat, insyaalah kita dapat mendapatkan syafaat dari beliau di Yaumul Qiyamah nanti. Habib Ahmad juga menyampaikan bahwa belajar mencintai Rasulullah bisa juga dilakukan dengan membaca buku-buku seperti sirah Nabawiyah.

Di akhir tausiyah, beliau mendoakan semoga yang hadir dalam pengajian ini mendapatkan berkah dari Allah SWT dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah. Amin. (Gie/Humas dan Publikasi) #BanggaIAINSurakarta

Sumber: JQH Al Wustha
Foto: JQH Al Wustha