Undang Nomine Piala Citra Film Dokumenter Terbaik, Komunikasi Penyiaran Islam 2017 gelar Seminar Nasional bertajuk “Film dan Daya Kreatifitas Mahasiswa”

SINAR- Rabu (17/10) Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2017 sukses menggelar Seminar Nasional dengan tema “Film dan Daya Kreatifitas Mahasiswa”.  

Dalam seminar kali ini menghadirkan dua sutradara yang ahli di bidangnya, yakni Steve Pillar Setiabudi dan Bani Nasution yang dipandu langsung oleh moderator yang juga founder dari Kembang Gula dan essayist sastra, Fanny Chotimah. Acara ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa IAIN Surakarta melainkan juga diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa se-Soloraya seperti mahasiswa UNS, UMS, ISI Surakarta dan UNU.

Selain Seminar Nasional, Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2017 juga secara resmi memperkenalkan kepengurusan angkatan yang diketuai oleh Miftakhul Intifada Arafat. Pengukuhan dan pembukaan acara dilakukan oleh Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si selaku sekretaris jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga atas kreatifitas yang ditunjukkan oleh mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2017 dan sekaligus menyebutkan ini adalah salah satu wujud kebangkitan Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Surakarta.

Acara ini tidak hanya memaparkan materi mengenai perfilman tetapi juga menayangkan karya dari masing-masing pemateri. “Melalui sebuah film, saya dapat mengekspresikan apa yang tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata”, ungkap Steve Pillar. Seminar yang bergenre diskusi ini aktif mengajak mahasiswa untuk bertanya dan berdiskusi bersama mengenai perfilman. “Hal yang harus diingat dalam membuat film pendek atau film dokumenter adalah pesan apa yang akan disampaikan untuk penonton, buatlah sebuah simbol dan ekspresikan dengan sebuah film”, imbuh Bani Nasution.

Di akhir acara, Fanny Chotimah mengatakan “kreatifitas bukan hal yang instan, butuh sebuah proses yang panjang dan bisa lahir karena keterbatasan. Kreatifitas muncul tergantung bagaimana kalian melihat sebuah fenomena. Maka, jadilah mahasiswa yang peka terhadap lingkungan, dan jadikan keterbatasan menjadi sebuah kreatifitas. Ekspresikan rasa melalui karya”. Terakhir, pembawa acara mengajak seluruh peserta untuk meneriakkan jargon seminar nasional “Muda Cipta Karya” dengan semangat.

Kami sebagai panitia berharap dengan adanya seminar nasional ini mampu menambah wawasan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya mengenai perfilman, dan dapat memotivasi mahasiswa untuk menunjukkan kreatifitas di bidang perfilman. Karena kita adalah agen perubahan. “Muda Cipta Karya”. (Gie/Humas Publikasi)

Sumber: Desi Anggi Ramadhani (Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam 2017)