SINAR-Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. H. Mudofir, membuka Workshop Kurikulum Kampus Merdeka, pada Rabu (15/9) di ruang sidang utama gedung Rektorat.
Prof. H. Mudofir mengatakan, era digital saat ini telah mendistruksi apa saja termasuk di dunia pendidikan sehingga kita wajib menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut termasuk dalam sistem pengajaran.
“Penyelenggaraan pendidikan di era digital ini telah memberikan banyak konsekuensi yang harus dilakukan penyesuaian dan penyelarasan dalam berbagai aspek, utamanya untuk membentuk keterampilan mahasiswa yang optimal dan berorientasi pada pembaruan literasi dan kurikulum” terang Prof. H. Mudofir dalam sambutannya.
Rektor menegaskan bahwa penyelenggaraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka menuntut dukungan dan partisipasi aktif seluruh unit kerja yang ada di UIN Raden Mas Said Surakarta.
Adapun dukungan dan partisisipasi tersebut yakni: mengidentifikasi dan menganalisa keunggulan dan kelemahan seluruh prodi, mengakomodasi kegiatan belajar yang berpusat pada mahasiswa dan dosen sebagai fasilitator, menyusun dan menetapkan regulasi tentang penyesuaian tugas dan fungsi dosen, mengembangkan dan menyempurnakan regulasi mengenai pelaksanaan magang, dan memanfaatkan kerjasama yang terjalin baik antar perguruan tinggi maupun diluar perguruan tinggi, pungkasnya.
Lebih lanjut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Imam Makruf menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan jawaban pemerintah terhadap tantangan dan tuntutan perkembangan zaman, karena dalam kurikulum ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam wawasan pada bidang keilmuan yang relevan dengan minat dan bakat sekaligus trend perkembangan keilmuan saat ini.
Workshop dihadiri oleh, Wakil Rektor 1, Kepala Biro, para Wakil Dekan 1, para Ketua Program Studi, Kepala dan staf PTIPD, Ketua LPM, Kabag dan Kasubag Akademik Rektorat. Dan bertindak selaku narasumber workshop adalah Dr. Hatma Suryatmo, S. Hut., M.Si (Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta) dengan pembahasan Pengembangan Kurikulum Berbasis KKNI dan OBE. (Gus/Humas Publikasi)