SINAR- Dalam rangka menuju Akreditasi Perguruan Tinggi (APT-A), IAIN Surakarta melakukan studi banding akreditasi ke UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang pada Kamis (18/10). Rombongan yang terdiri dari para pejabat rektorat, kepala unit, LPM dan tim borang akreditasi dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dan Pengembangan Lembaga: Dr. H. Abdul Matin Bin Salman, Lc.M.Ag. Secara resmi mereka disambut oleh Dr. Muhtadi Ridwan, selaku Plt. Ketua Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di Kantor LPMP Rektorat, Lantai 5, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dalam pertemuan itu, Dr. H. Abdul Matin bin Salman, Lc. M.Ag menyatakan bahwa tujuan utamanya ke Malang adalah ingin belajar seputar persiapan penyusunan borang akreditasi dari UIN Maulana Malik Ibrahim. penilaian institusinya. “Kami memboyong hampir seluruh staf yang terkait dengan urusan akreditasi untuk bersama-sama belajar menyusun borang dari UIN Maulana Malik Ibrahim,” tegasnya.
Sementara itu, Dr. Muhtadi Ridwan dalam paparannya mengatakan bahwa UIN Maulana Malik Ibrahim sudah berpengalaman sebanyak tiga kali dalam menyusun borang. “Pada 2006 dan 2008 mendapat peringkat B. Kemudian pada 2012, reakreditasi. Dan akhirnya pada Februari 2014 mendapat peringkat A.”
Selanjutnya, Ketua LPM IAIN Surakarta, Dr. Muh. Nashirudin, M.A., M.Ag menyatakan bahwa pada 2015, IAIN Surakarta meraih nilainya 325. “Oleh karena itu kami ingin belajar dari UIN Maulana Malik Ibrahim, kira-kira persiapan apa saja yang harus dipejalari?” tanyanya. Menjawab pertanyaan tersebut, Dr. Muhtadi Ridwan mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dipersiapkan. Pertama, pemahaman mengenai konten. Tim penyusun borang harus bisa memahami data dan isi. Konten utamanya adalah tentang Tri Dharma perguruan tinggi, kegiatan pendukung, dan kemahasiswaan. Kedua, mengenai dokumen, karena semua data harus ada dokumen pendukungnya. Ketiga, mengenai tata-ruang institusi, terutama ruang belajar-mengajar, laboratorium dan perpustakaan. (AR/MAR_Humas dan Publikasi) #banggaIAINSurakarta #suksesAPT-A1