Public Lecture Pertama UIN Surakarta, Sekjen Kemenag Berikan Paparan Tentang Moderasi Beragama

SINAR- Jumat (18/6) Bertempat di Ruang Sidang Senat Rektorat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag berkesempatan menjadi pembicara dalam public lecture pertama setelah IAIN Surakarta beralih status menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta. Dalam kesempatannya beliau menyampaikan bahwa moderasi beragama merupakan prioritas nasional karena Indonesia bukan negara sekuler yang memisahkan agama dari negara, bukan pula negara yang diatur berdasarkan agama tertentu. Indonesia adalah negara yang kehidupan warga dan bangsanya tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai agama. Karenanya, negara memfasilitasi kebutuhan kehidupan keagamaan warganya sesuai amanah konstitusi. Negara memposisikan diri “in between”: tidak boleh terlalu jauh campur tangan, tapi juga tidak boleh terlalu jauh lepas tangan, ungkapnya.

Lebih lanjut beliau menjelaskan area fokus penguatan moderasi beragama mencakup 3 hal yaitu wacana, regulasi dan layanan public, wacana merupakan penguatan ruang dialektis untuk memainkan bandul moderasi beragama secara seimbang outputnya adalah dialog keagamaan yang konstruktif di ruang public. Regulasi terkait dengan penguatan paradigma hubungan negara dan agama dalam bingkai NKRI yang outputnya adalah regulasi yang adil dan non-diskriminatif. Kemudian layanan public adalah penguatan implementasi ragam, bentuk, dan teknis layanan publik bagi umat beragama yang menjamin terpenuhinya hak-hak sipil yang ditandai dengan kepuasan publik terhadap layanan keagamaan oleh pemerintah, jelasnya. Selanjutnya beliau menjelaskan tentang strategi penguatan moderasi beragama yaitu melalui penyiaran agama, sistem pendidikan, pengelolaan rumah ibadat, pengelolaan ruang public dan juga pesantren dan satuan pendidikan keagamaan lainnya, tambahnya. PTKIN khususnya UIN Raden Mas Said Surakarta harus berperan aktif dalam moderasi beragama, kalau tidak akan ketinggalan dengan yang lain, moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global, pungkasnya.

Public lecture tersebut dipandu oleh Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. dan dihadiri oleh seluruh pucuk pimpinan rektorat maupun fakultas, kepala lembaga, upt juga pejabat structural dan fungsional kampus setempat. (Zat/Humas dan Publikasi)