Ingin Wujudkan Impian Orang Tua, Mahasiswi Ini Berhasil Raih Gelar Wisuwawan Terbaik Pada Wisuda Perdana UIN RM Said Surakarta

Desi Anggi Ramadhani – Wisudawati Terbaik pada Wisuda ke 48 UIN RM Said Surakarta

SINAR-  Tidak terbayang sebelumnya oleh seorang alumni Sekolah Menengah Atas dengan jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menjadi mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Raden Mas Said Surakarta. Ialah Desi Anggi Ramadhani, seorang yang dulunya memiliki keinginan menjadi dokter. Terkadang impian tidak selalu selaras dengan takdir. Melalui ridho Ibu dan Bapak yang menginginkan anaknya menjadi mahasiswi di UIN Raden Mas Said Surakarta dan menempuh pendidikan keagaaman di Pondok Pesantren Mahasiswa Darussalam, ia memilih mengambil program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Alasannya adalah coba-coba, atau lebih jelasnya karena ia ingin mewujudkan keinginan Ibunya agar putrinya menjadi ustadzah yang selalu menyiarkan Agama Islam. Dari sekian banyak pilihan program studi di UIN Raden Mas Said Surakarta, menurutnya, program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam terdengar bisa mewujudkannya keinginan tersebut.

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dilaluinya dengan ditemani kedua orangtua yang menunggu di depan ruang ujian. Mereka ingin menunjukkan betapa besar dukungan yang diberikan untuk putrinya agar bisa menjadi mahasiswi di UIN Raden Mas Said Surakarta. Desi mengisahkan perjalanan studi yang didapatkannya lebih dari yang ia kira. Banyak hal baru dan menantang yang diperolehnya dari masa studi empat tahun. Ia juga berhasil melawan beberapa ketakutan yang ada dalam dirinya, salah satunya berbicara di depan umum. Ia mengatakan dirinya memiliki jiwa introvert, tetapi dari perjalanan studinya Ia bisa membuktikan bahwa berbicara di depan umum dan berdiskusi dengan banyak orang bukan hal yang sulit dan menakutkan. Selain itu, bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang hebat juga menambah pengalaman bagi dirinya. Tentunya kesempatan tersebut ia dapatkan dari program dan bentuk perkuliahan yang ada di Komunikasi dan Penyiaran Islam. Perjalanan studi yang paling berkesan bagi Desi adalah ketika Ia harus terbang ke ibukota di masa pandemi untuk menyelesaikan tugas akhir masa studi sarjananya. Ia mengungkapkan pengalaman yang dilaluinya adalah suatu anugerah.

Ia selalu yakin bahwa rencana yang berjalan tidak sesuai keinginannya berarti berjalan sesuai kehendak-Nya. Satu hal pasti yang harus dilakukan adalah live your life. Apapun rencana yang terjadi, kita harus terus berjalan dan menghidupinya. Karena tidak ada proses yang akan mengkhianati hasil. Tidak lupa selalu meminta ridho dari orangtua agar rencana yang kita tempuh berjalan dengan baik. Terakhir, Ia berprinsip dalam dirinya “don’t compare your result to someone else. You can never be another person but you can be a better version of yourself”.(Humas dan Publikasi)