SINAR- Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi di IAIN Surakarta, Rabu (17/3). Dikukuhkannya Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., menambah jumlah Profesor di IAIN Surakarta menjadi 12 orang.
Dalam pidato pengukuhan berjudul Implementasi Ekonomi Syariah Guna Mencapai Kesejahteraan dan Keadilan, Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., menyampaikan bahwa Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim memiliki sumber daya yang sangat melimpak. Faktor-faktor ekonomi seharusnya mampu dikuasai dan dikendalikan secara penuh sehingga pemanfaatannya menjadi optimal”, ucapnya.
Latar belakang itulah yang mendorong Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., menekankan keilmuannya pada bidang Ilmu Ekonomi. Hal ini pula yang mengantarkan beliau meraih gelar tertinggi di bidang akademik yakni sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi.
Diraihnya gelar Profesor oleh Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., sangat diapresiasi oleh Rektor IAIN Surakarta. Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., selaku Rektor IAIN Surakarta mengucapkan selamat dan sukses kepada Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., karena telah menjadi Profesor pertama dalam bidang Ilmu Ekonomi di IAIN Surakarta. Saya juga mendorong untuk lahirnya profesor-profesor selanjutnya di IAIN Surakarta menjelang alih status UIN Raden Mas Said Surakarta”, ucapnya. Kami menyadari bahwa untuk alih status menjadi UIN, kami butuh Guru Besar, Magister dan Sarjana yang bisa menopang alih status ini.
Hadir pula dalam acara pengukuhan Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., adalah Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., Prof. Dr.H. Usman Abu Bakar, Dekan FEBI IAIN Salatiga (Dr. Anton Bawono), Wiyadi, MM., Ph.D (UMS). Keluarga dan teman sejawat Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., pun turut hadir menyaksikan pengukuhan puncak karir bidang akademik yang telah lama diperjuangkan oleh Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D. Harapan dan doa semua kajian bidang ilmu Ekonomi yang ditekuni oleh Prof. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., bermanfaat untuk lembaga, agama, bangsa dan negara. (Gie/ Humas dan Publikasi)